Icuk Sugiarto adalah nama besar di dunia bulutangkis. Gelarnya tak main-main: Juara Dunia 1983 saat kejuaraan dunia badminton digelar di Denmark. Pernah pula meraih medali emas Asian Games, tiga emas Sea Games, serta membawa Indonesia juara Piala Thomas dan Piala Sudirman.
Icuk juga adalah lambang manusia yang pantang menyerah menghadapi sebuah kenyataan. Enam kali sang legenda ini kalah dari musuh bebuyutannya, Yang Yang dari Tiongkok. Tapi, akhirnya telor itu pecah juga. Icuk bersorak girang saat kok pengembalian dari Yang Yang keluar lapangan di set ketiga final Hong Kong Terbuka 1988. Icuk menang dalam partai penuh inspirasi: 7-15, 15-1, 15-11.
Icuk dan Yang Yang tercatat sebagai salah satu rivalitas bersejarah dalam sejarah tunggal putra bulutangkis dunia, selain Rudy Hartono vs Svend Pri, Taufik Hidayat vs Lin Dan dan kini berlanjut di era Anthony Sinisuka Ginting vs Kento Momota. Persaingan ketat di dalam lapangan, tapi jadi sahabat akrab di luar arena.
Icuk mewariskan semangat bertarung di lapangan bulutangkis kepada kedua anaknya yang juga jadi anggota Pelatnas PBSI Cipayung: Tommy Sugiarto dan Jauza Fadhila Sugiarto.
Dan baru-baru ini, semangat nasionalisme, berpikir panjang, dan memberikan inspirasi bagi publik disampaikan Icuk pada video terbarunya.
Melalui testimoninya, pria 57 tahun yang bermukim di Jakarta Barat ini menjelaskan, wajar-wajar saja tagihan listrik rumah kita naik saat kebijakan Work from Home (WfH) diterapkan.
“Tentu saja wajar jika tagihan listrik kita meningkat. Otomatis bila sebelumnya rumahnya sepi, sekarang banyak kerja di rumah lalu tagihannya naik,” jelasnya.
Icuk melanjutkan, secara umum, ia mendukung langkah-langkah yang dilakukan manajemen PLN dalam mengatasi masalah pelistrikan di tengah masyarakat.
“Mudah-mudahan PLN semakin maju dengan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat dan nasional,” kata suami dari Nina Yaroh, sesama atlet yang dikenalnya saat menempuh pendidikan sekolah olahraga di Ragunan.
Mantap, smash Mas Icuk mencerahkan kita semua di era ‘New Normal’ ini, saudara-saudara!