Usia muda merupakan saat yang tepat untuk memulai bisnis. Anak muda, dengan tidak memiliki tanggungan baik isteri maipun anak, bebas untuk mengalami risiko apapun. Termasuk kalau menemui kegagalan dalam berbisnis.
Ungkapan itu disampaikan Muhammad Attamimi alias Atta Halilintar saat menjadi bintang tamu Live Instagram bertema ‘Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship bersama Layanan Syariah LinkAja’ kerja sama Program Kartu Prakerja dan LinkAja.
“Saat berbisnis di usia muda, kamu masih bisa gagal. Gak masalah. Beda dengan pebisnis yang sudah berumahtangga. Kalau gagal sakit banget. Ujung-ujungnya ke keluarga,” kata Atta dalam talk show dipandu Fransiska Oki, Halal Merchant Link Lead Aja.
Pria kelahiran Dumai, Riau, 26 tahun lalu itu melanjutkan, dirinya beruntung bisa mulai berbisnis di usia antara 11 dan 12 tahun. Kondisi ekonomi sulit orang tuanya memaksa Atta belajar mencari uang sendiri di masa sekolah.
“Aku kehilangan masa kecilku, jadi telat gaul. Tapi efeknya, bisa punya experience bisnis lebih lama,” kisah suami dari Aurel Hermansyah ini.
Atta bercerita, keadaan minus keluarga di masa kecilnya membuat Atta di satu titik terancam tak bisa sekolah. Akhirnya, ia membantu mencari uang dengan berjualan mainan dan sandwich.
“Setiap pagi sebelum sekolah, saya jualan mainan dan sandwich buat nutupin ongkos transportasi ke sekolah. Meski masih belum bisa untuk bayar uang sekolahnya,” kenang Atta.
Ia mengingatkan, kadang seorang wirausahawan sukses menemukan jalan dari yang namanya ‘The Power of Kepepet’.
“Saat kita kepepet akan keluar gagasan-gagasan hebat sebagai entrepreneur. Apapun yang deket sama kita bisa jadi ide bisnis,” ucapnya.
Selain menjadi pembuat konten di kanal You Tube dengan puluhan juta followers dan pendapatan miliaran rupiah per bulan, Atta melakukan ekspansi dengan bisnis fesyen serta membuka rumah makan Padang.
Sulung dari sebelas bersaudara ini mengingatkan rumus bisnis yang berlaku dan dialami semua pengusaha sukses.
“Resepnya memang jangan menyerah, meski gagal berkali-kali. Tekad itu juga yang dipegang pendiri KFC Kolonel Sanders, Jack Ma, dan lain-lain,” kata Atta, sembari menegaskan bahwa pengalaman mengalami ‘failure’ merupakan bekal yang paling penting untuk menjadi pengusaha sukses.
Atta menggarisbawahi, di era kekinian, strategi marketing bisnis kita harus disesuaikan dengan keadaan.
“Beda dengan dulu, di zaman modern semua serba terbuka. Di masa-masa lalu, kalau mau beriklan harus bayar. Saat ini, dunia online sangat membantu penjualan, terutama lewat medsos maupun berbagai platform start-up,” beber pemilik klub sepak bola Liga 2 AHHA PS Pati ini.
Atta menggarisbawahi hal-hal mendasar yang harus dipegang untuk meraih sukses dalam bisnis.
Pertama, punya kemauan yang kuat. Terutama untuk memulai bisnis sesuai passion.
Kedua, berusaha keras. Disertai dengan terus mencari ilmu guna mengupgrade diri dan berkawan dengan rekan-rekan yang bisa menopang kita.
Ketiga, Jangan lupa berdoa. Tak lupa, Atta memang menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai agama dalam berbisnis.
“Bisnis harus jujur. Jauhi riba, jauhi yang tidak baik. Lakukan doa dan usaha secara seimbang,” pungkas pebisnis muda kelahiran 20 November 1994 ini.