Gimmick Politik Minyak Goreng: Happy Ending di Jokowi

Keriuhan langka dan mahalnya minyak goreng, kembali disudahi dengan ‘happy ending’ dari keputusan Presiden Jokowi.

Riuh langkanya minyak goreng Maret 2022 menimbulkan banyak ‘drama’. Dari penampilan Presiden Jokowi membawa kemasan migor di rapat terbatas kabinet, ‘pengadilan’ Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi oleh anggota Komisi VI DPR RI, hingga demo masak tanpa minyak goreng oleh PDI Perjuangan merespon pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Akhirnya, semua bermuara saat Presiden Jokowi mengumumkan adanya Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng, Jumat, 1 April 2022, dua hari jelang Puasa Ramadan 1443 H.  Bantuan akan diberikan sebesar Rp100 ribu setiap bulannya.

Sekretariat Presiden merilis, saat ini harga minyak goreng naik cukup tinggi sebagai dampak dari lonjakan harga minyak sawit di pasar internasional. Untuk meringankan beban masyarakat, Presiden Joko Widodo memutuskan bahwa pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng bagi masyarakat.

Demikian disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 1 April 2022.

“Bantuan itu akan diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta 2,5 juta PKL yang berjualan makanan gorengan,” ungkap Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menuturkan bahwa bantuan akan diberikan sebesar Rp100 ribu setiap bulannya. Pemerintah memberikan bantuan tersebut untuk tiga bulan sekaligus, yaitu April, Mei, dan Juni, yang akan dibayarkan di muka pada bulan April 2022 sebesar Rp300 ribu.

“Saya minta Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, dan TNI serta Polri berkoordinasi agar pelaksanaan penyaluran bantuan ini berjalan dengan baik dan lancar,” tandasnya.

Lagi, semua keriuhan politik, -sebagaimana isu JHT 56 Tahun, dan trending-trending persoalan lain… selesai di Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.