Dua jam perjalanan dari Balikpapan. Dua jam di Titik Nol di IKN. Dua jam balik lagi ke Balikpapan.
Seorang kawan menitip pesan saat saya beritahu bahwa saya berkesempatan melakukan perjalanan ke Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) ‘Nusantara’. Lokasinya di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Jangan lupa kencing di sana,” kata sahabat itu.
Hahahhaa… sebagai seseorang yang dikit-dikit pipis dalam setiap trip -tapi saya tak punya masalah kesehatan di bidang itu- pesan itu tentu saja teramanatkan dengan baik.
Masih saja dia protes, saat saya kirim pose di depan mobil toilet portabel yang disiapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat.
“Lho jangan yang di mobil nanti pipisnya dibuang di tempat lain.. Di deket pohon kalo bisa,” teksnya lagi.
Hahahahaa….
Perjalanan menuju IKN dimulai pukul 13.47 WIB. Keluar dari Hotel Swiss-Belhotel di tepi Teluk Balikpapan, kami menuju arah keluar kota terbesar di Kalimantan Timur ini. Menuju arah ibu kota Provinsi Kaltim, Samarinda. Sebelumnya, perjalanan Balikpapan-Samarinda bisa ditempuh sampai 4 jam, untuk jarak sekitar 100 km. Dengan Tol karya Presiden Jokowi ini, durasi tempuh bisa dipangkas separuhnya.
Nama Tolnya memang Balsam. Tol Balikpapan-Samarinda. Namun, setelah Jokowi memutuskan lokasi IKN ada di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, ada yang memlesetkan akan ada tol baru.
Nama Tolnya ‘Bonus Sambal Terong Pedas’. Bontang-Nusantara-Samarinda-Balikpapan-Tenggarong-Penajam dan Sepaku. Hahahaha..
Okay, menyusuri pintu keluar Balikpapan, kami pun masuk tol. Tak jauh dari ‘Citra City’ yang seperti khas perumahan Ciputra lain, selalu identik dengan patung kuda-kuda itu.
Dari tol Balsam, sejam kemudian kami keluar di Kilometer 33, Samboja. Melewati Kawasan Wisata Bukit Bangkirai. Pulangnya kami lewat Gerbang Tol Karang Joang.
Jarak Kota Balikpapan dan Penajam Paser Utara, sejauh 76,6 km. Kedua kota inidipisahkan oleh Teluk Balikpapan, sehingga seringkali perjalanan darat tidak dapat sepenuhnya dilakukan karena perjalanan harus menyeberangi Teluk Kalimantan yang terhubung dengan laut lepas. Jadi opsinya, naik speedboat, kapal klotok, feri, atau memutar lewat jalan darat begini.