Serial baru menemani saya setelah menamatkan ‘House of Cards’. Tak kalah asyik untuk mempelajari seni perpolitikan Barat. Latarnya perpaduan Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris.
Enam musim atau 73 episode ‘House of Cards’ sudah tamat. Dari awalnya melihat begitu kejamnya Francis Underwood, Doug Stamper, berakhir dengan ‘ahlinya ahli’ yang paling kejam: presiden perempuan pertama AS -dalam film- Claire Underwood.
Sekarang moving ke Diplomat. Setelah melihat promonya, cek ratingnya amat memuaskan, let’s go, deh. Kita mulai dari season satu episode satu. Memang baru ada satu season sih. Targetnya tidak muluk-muluk. Dua hari kelar satu episode. Nonton di rumah, TransJakarta, MRT…
Ini film garapan Debora Cahn, penulis dan produser serial ‘West Wing’. Tokoh sentralnya Kate Wyler, diperankan oleh Keri Russell. Wyler mendadak ditugaskan jadi Dubes AS ke London. Padahal, plot penempatan awalnya untuk Afganistan. Ia pun menuju Inggris bersama Hal Wyler, suaminya yang juga mantan duta besar, sesama pejabat karir Kemenlu, nampaknya. Namun Hal (dimainkan apik oleh Rufus Sewell) sedang dalam perjuangan nasib karena tak mendapat posting penugasan.
![](https://jojoraharjo.com/wp-content/uploads/2023/07/Screen-Shot-2023-07-21-at-18.32.18-1024x546.png)
Peran penting di episode 1 berjudul ‘Hal Cinderella’ juga dilakoni oleh Ato Essandoh, yang menjadi sosok Stuart Hayford, deputi chief of mission di Kedutaan AS di London. Ato banyak membantu, mengarahkan, bahkan ‘mendikte’ Keri. Sebagai seorang dubes baru, sosok seperti ini kadang begitu berarti.
Dari kikuk di negara baru, menghadapi krisis komunikasi serangan Iran pada kapal Inggris, sampai buruknya rumah tangga pasangan dubes yang terbongkar tak sengaja.
Mari kita lanjutkan petualangan ‘The Diplpmat’. Baru satu episode, tapi saya akan gegabah berkata: very recommended.
Anyway, tagline seorang diplomat keren juga ya: Keep your friends close. Keep your enemies closer!