Sumbu Filosofi Yogya, Agar Orang Makin Dekat pada Allah

Bulan lalu, Sidang ke-45 World Heritage Committee (WHC) di Arab Saudi, menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia.

Sumbu Filosofi atau yang sering disebut juga sebagai Garis Imajiner Yogyakarta adalah sebuah garis tegak imajiner (khayal) di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Garis ini memanjang dari utara ke selatan yang menghubungkan Gunung Merapi di utara dengan Pantai Parangtritis ataupun Pantai Parangkusumo di selatan melewati Keraton Yogyakarta. Di garis lurus yang sama ada Tugu Pal Putih dan Panggung Krapyak.

Secara filosofis, tata ruang Kota Yogyakarta memiliki makna sangat tinggi. Bentuk tata kota yang vertikal dari selatan ke utara melambangkan hubungan manusia kepada Sang Pencipta. Laut Selatan yang merupakan titik terendah dan Gunung Merapi yang lebih tinggi melambangkan sikap manusia harusnya semakin dekat dengan Sang Pencipta seiring berjalannya waktu. Inilah kota yang dirancang Sultan Hamengkubuwono I dengan konsep Catur Gatra Tunggal menyatukan elemen pemerintahan, ekonomi, sosial, dan agama.

Kearifan lokal yang mesti diteladani. Dari laut, kota ke gunung. Hidup makin hari harusnya makin dekat ke tempat tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.