Temu Alumni Merauke: Semangat Indonesia dari Timur

Kembali mengawal Temu Alumni Prakerja di daerah. Kali ini, di Merauke, gerbang timur Indonesia.

Senang dan bangga kembali dipercaya ikut dalam Temu Alumni Prakerja di berbagai wilayah tanah air. Kali ini, ikut ke Merauke. Pada 2020 tergabung dalam perjalanan ke Ternate, lanjut Semarang. Sepanjang 2021 ikut ke Bali. Lalu, pada 2022 masuk dalam event Temu Alumni di Bengkulu, Nias, Sentul, Sumba, Sintang, Aceh, dan Bontang.

Kali iniTemu Alumni Prakerja dari Ujung Indonesia di Swiss-belhotel, Merauke diikuti 58 orang alumni. Acara berlangsung akrab, perwakilan penerima Prakerja mengungkapkan kesan positifnya selama mengikuti program Prakerja, terutama harapan agar program bermanfaat ini tetap berlanjut di masa datang. Keluhan datang lebih karena kurang meratanya akses internet di Papua Selatan, sehingga peserta program tak optimal mengikuti pelatihan daring. Kehadiran Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan ESDM Provinsi Papua Selatan Lambertus Fatruan membuat masukan dari angkatan muda dari Merauke lebih terjembatani.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Papua Selatan kami mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan Program Kartu Prakerja. Program ini sangat bermanfaat karena sudah melatih lebih dari 17 juta alumni se-Indonesia. Kami berharap agar Papua Selatan bisa berpartisipasi lebih besar lagi dalam program ini menyambut Indonesia Emas 2045, mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja dan siap bersaing di pasar global,” kata Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo.

Apresiasi senada disampaikan Bupati Merauke Romanus Mbaraka. “Kartu Prakerja sangat kami butuhkan untuk kami di Merauk dan Provinsi Papua Selatan pada umumnya. Terutama untuk Orang Asli Papua (OAP), life skill OAP harus ditingkatkan, agar sejajar dengan teman-teman lai,” kata Bupati.  

Direktur Teknologi Prakerja Samsu Sempena mengungkapkan rasa senang bisa menginjakkan kaki pertama kali di Merauke. “Saya percaya, Merauke akan jadi pusat pertumbuhan ekonomi di Papua, tak kalah dengan kota-kota besar di Jawa, apalagi sekarang sudah jadi ibu kota provinsi baru Papua Selatan. Kawan-kawan alumni ini merupakan ambassador, duta-duta Prakerja di daerah,” ungkapnya. Ia berpesan agar alumni Prakerja mengefektikan komunikasi, terus bersinergi sesama alumni, termasuk bisa saling promosi bisnis masing-masing. “Percaya, kita bisa sukses dalam mengembangkan usaha. Semua hal yang kita senangi, pasti ada jalannya. Tinggal bagaimana lihat tahapannya satu per satu. Pasti akan terbuka,” kata Samsu memotivasi.

Alumni, Prakerja Ahmad Mahfuron menyatakan senang atas kehadiran Prakerja mempersiapkan manusia untuk bekerja. Jangan lihat income yang didapat, tapi bagaimana bisa memperoleh kesempatan untuk bisa bersaing di pasar kerja. Memang kendalanya di Indonesia timur bagaimana mengikuti pelatihan online, karena sinyal intenet kurang merata. Tolong disinkronkan dengan kementerian lain, sehingga para peserta program bisa ngumpul di lokasi tertentu belajar online bersama. “Kami berharap, setelah 2024, Prakerja terus berlanjut, siapapun presidennya, karena Prakerja manfaatnya sangat luar biasa bagi masyarakat di daerah seperti Merauke,” ungkapnya.

Begitu pula kata alumni Yohanes Edison. “Prakerja sangat bermanfaat bagi saya. Awalnya saya pemalu, karena bekerja di belakang meja, di lembaga keuangan di Merauke yang tak harus berkomunikasi dengan orang lain. Tapi, setelah mengambil pelatihan desain grafis dan public speaking, saya merasa terasa sekali manfaatnya,” urainya.

Edison menuturkan, saat Covid-19, banyak terjadi pengurangan karyawan. “Jadi, kami yang tersisa harus bisa multitasking. Dari awalnya kalau berbicara di depan publik gemetaran, saya berani melakukan literasi keuangan ke daerah-daerah, terutama saat menjangkau Orang Asli Papua (OAP) di pedalaman,” kisahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.