Ketika ‘Ed’ Berhenti di Sini

Film yang cukup asyik. Meski visualisasi artifisial intelligencenya rada berlebihan.

Satu lagi film Indonesia yang tak tabu bicara kematian, Tentang rasa kehilangan dan tak bisa menerima kepergian itu. ‘Ketika Berhenti di Sini’ dimainkan apik oleh Prilly Latuconsina, Bryan Domani, Refal Hadi, Widyawati, Lutesha, dan juga Sal Priadi.

Dita tak bisa menerima kepergian ayahnya, kemudian juga kekasihnya, Edison Kartasasmita. Sampai akhirnya ia mendapat kacamata AI yang mewujudkan kehadiran Ed selalu di dekatnya. Teknologi yang kemudian jadi berhala, dan dibutuhkan tekad besar untuk rela melepasnya.

Tangis, tawa, dan berakhir pada penerimaan hidup menjadi tontonan asyik pada tiga hari ini. Untuk ukuran film Indonesia oke, meski penggambaran teknologi yang bisa menghadirkan manusia tiga dimensi dan bisa diajak berkomunikasi langsung seperti mengada-ada. Ya, namanya juga film, imajinasi. Sutradara, produser, dan penulis skenarionya Umay Shahab, masih 22 tahun.

Endingnya indah di makam. Menerima kenyataan yang pergi sudahlah hilang, Hidup harus tetap berjalan, mereka yang telah mendahului jadi inspirasi.

One Reply to “Ketika ‘Ed’ Berhenti di Sini”

  1. Terima kasih banyak atas informasinya yang sangat bermanfaat! Saya selalu menemukan berita yang relevan dan terkini di situs ini. Ngomong-ngomong, jika Anda sering memendekkan tautan, saya merekomendasikan layanan V.af. Saya telah menggunakannya dan merasa sangat efisien. Desainnya juga keren! Anda bisa cek di V.af. Terima kasih lagi untuk konten yang hebat di situs ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published.