First Time Jakartanya Armi Djami

There is always a first time, for everything. Pengalaman pertama ke Jakarta bagi sahabat Armi Djami. Semoga berkesan.

Senang bisa menemani Armi Djami dalam muhibahnya ke Jakarta kali pertama. Sebagai pegawai Dinas Perumahan Rakyat Kota Kupang di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Armi mendapat kesempatan tiga hari berkunjung ke kantor pusat KemenPUPR di kawasan Jalan Pattimura, Jakarta Selatan.

Setelah berkelana ke Pantai Indah Kapuk dan mengunjungi Liverpool Official Store di Pondok Indah Mall, bertemulah kami di Halte Kejaksaan Agung.

Kami pun menjelajah MRT Jakarta. Dari Kejaksaan Agung, Bundaran Hotel Indonesia dan kembali ke Blok M BCA. Menikmati M Bloc untuk sejenak. Moga-moga bisa menghadirkan kenangan mendalam sebelum kembali ke ’Kota Karang’ kampung halamannya.

”Ini kesempatan perdana saya ke ibu kota. Beda ya, beda sekali dari segi infrastruktur, di Jakarta ada kareta api, ada MRT, banyak gedung gedung bertingkat. Tapi satu hal buat saya jengkel adalah macet di mana-mana,” kata eks ketua komunitas penggemar Liverpool di Kupang itu, sembari menunjukkan keheranannya melihat banyak ’Pak Ogah’ di Jakarta.

”Bingung juga kenapa dibilangin Pak Ogah?” tanyanya.

Profesi ‘Pak Ogah’ alias pekerja yang membantu membelokkan pengguna jalan di tikungan diambil dari nama tokoh di serial film televisi ‘Si Unyil’. Kebiasaan tokoh Pak Ogah itu yakni minta uang dengan berucap, “Cepek (artinya seratus rupiah), dulu dong…”

Pria 32 tahun itu membayangkan, sekitar lima hingga 10 tahun kemudian dia bisa sah jadi Aparatur Sipil Negara, tak hanya pegawai honorer seperti saat ini.

“Saya ingin mengabdikan diri di pemerintahan Kota Kupang agar bisa membantu banyak orang di sana,” jelas pria dari garis keturunan ayah marga Djami dari Sabu, serta ibu dari Rote bermarga Erasmus. Ia pun bangga sebagai hasil ’naturalisasi’ antara Sabu dan Rote.

Armi berharap, dengan perkembangan zaman yang begitu cepat ke depannya Kupang bisa jadi ibu kota provinsi yang bisa menjadi lebih baik lebih canggih, dengan tetap mengedepankan slogan sebagai ‘Kota Kasih’.

“Kupang punya banyak tempat wisata menarik lho. Ada taman literasi di enam titik kecematan, wisata air macam Gua Kristal, ada juga wisata kuliner seperti pasar malam dengan ciri khas daging se’i dan sambal lu’at, sambal khas NTT yang semakin lama disimpan akan semakin nikmat. Selain itu, wisata Tenun motif sepe yang merupakan motif asli Kota Kupang jadi unggulan juga,” paparnya. 

 Selamat kembali ke Kupang, Armi. Bae Sonde Bae, Tana Timor Lebe Bae!

Leave a Reply

Your email address will not be published.