Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
There is always a first time, for everything. Pengalaman pertama ke Jakarta bagi sahabat Armi Djami. Semoga berkesan.
Senang bisa menemani Armi Djami dalam muhibahnya ke Jakarta kali pertama. Sebagai pegawai Dinas Perumahan Rakyat Kota Kupang di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Armi mendapat kesempatan tiga hari berkunjung ke kantor pusat KemenPUPR di kawasan Jalan Pattimura, Jakarta Selatan.
Senang bertemu (mantan) mahasiswa yang meretas karir dengan penuh optimisme. Seharusnya sih, tak ada istilah mantan mahasiswa dan mantan dosen ya. Hidup harus terus belajar, pun kalau yang dulu jadi pengajar bisa juga belajar pada yang lebih muda.
Eldo Christoffel Rafael, saya mengenalnya di kampus Universitas Multimedia Nusantara. Sekitar enam tahun mengajar mata kuliah jurnalistik di Fakultas Ilmu Komunikasi kampus milik Kompas Gramedia Grup itu, Eldo hadir sebagai mahasiswa angkatan 2011.
Takjub sekali melihat perkembangan kota ini. Provinsi ini. Tentu jauuuuh lebih berkembang dibanding saat kali pertama menginjakkan kaki di Pelabuhan Tenau, Juni 2001.
Akhirnya, Presiden Jokowi ke Rote juga. Catatan sejarah itu terjadi pada Senin dan Selasa, 8-9 Januari 2017. Bukan hanya kali pertama menjejakkan kaki di ujung selatan Indonesia itu, tapi Joko Widodo pun menjadi presiden Indonesia yang pertama menginjakkan kaki di pulau yang berjarak hanya 1.966 kilometer dari Australia Barat ini.
Setelah sebelas tahun, saya berkesempatan kembali mengunjungi Kota Kupang.
Ini oleh-oleh kecil, setelah pertengahan pekan lalu menghabiskan tiga hari dua malam di Nusa Tenggara Timur. Acara resminya, menjadi pembicara dalam Workshop ‘Penguatan Kapasitas Jurnalis dalam Keadilan Pangan’, di Hotel Ima, Jl Timor Raya, Kupang.
Berkunjung ke Kupang, mengingatkan pada sebelas tahun lalu. Pada pertengahan 2001 dan juga media 2002, itulah pengalaman ke luar negeri saya kali pertama dan kedua. Mengikuti kegiatan sosial ‘East Timor Youth Forum’, selama sebulan 20-an orang dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dan membaur dengan penduduk lokal Timor Leste. Untuk menuju negara baru di Pulau Timor itu, kami menempuh rute laut dari Surabaya, lewat Benoa, Maumere, Waingapu, dan transit semalam di Kupang, sebelum lanjut perjalanan darat ke Atambua.