Night Agent Season Dua, Setelah Setahun

Tak ada yang menskenariokan, kecuali semesta. Tulisan ini berjarak persis setahun dari tulisan sebelumnya, saat mengulas ’Night Agent’ sesi satu.

Bintangnya masih sama: Peter Sutherland (Gabriel Basso) dan Rose Larkin (Luciane Buchanan). Karena bertepatan dengan libur panjang cuti bersama Isra Miraj dan Imlek 2025, cukup cepat melahap 10 episodenya. Bahkan, empat episode selesai dalam satu hari.

Alurnya memanga asyik. Misi, diplomasi, intelijen, laga, roman. Ada kisah pemimpin diktator Iran yang ditahan di pengadilan internasional Den Haag. Ada ancaman senjata kimia pemusnah massal yang siap menghabisi ribuan orang dimulai dari Gedung PBB. Juga ada kisah penyelamatan keluarga dari Isfahan, sebuah kota di Iran, menuju New York, Amerika Serikat.

Rilis di Netflix, 23 Januari 2025, Night Agent berakhir happy. Setelah rangkaian adegan mendebarkan berkutat dengan deadline beraksinya bahan kimia di saluran pendingin udara sebuah apartemen tengah kota New York.

Dalam percakapan di depan Gedung Putih, sang bos, Catherine (Amanda Warren) menawarkan misi rahasia kepada Peter, yang akan bertindak sebagai agen ganda, untuk membongkar operasi intelijen gelap. Inilah yang bakal menjadi inti cerita The Night Agent Season 3.

Di musim ketiga, Peter Sutherland akan kembali menerima misi baru yang jauh lebih berbahaya. Kali ini, ia harus bekerja sebagai agen ganda untuk menyusup ke dalam jaringan broker intelijen yang mengancam stabilitas negara.

 “You’re a night agent now. Relationships are dangerous.”

Kutipan itu menegaskan, menjadi seorang intelijen, sebaiknya tidak usah baper berelasi dengan siapapun. Gawat akibatnya. Karena jika orang yang kita sayangi terancam, maka diri kita terpikir untuk berpecah misi. Antara misi utama atau menyelamatkannya. Demikianlah berkali-kali Catherine menyindir Peter dalam hubungannya dengan Rose.

Leave a Reply

Your email address will not be published.