Buku kesembilanbelas Tere Liye yang saya baca. Kumpulan cerita pendek tentang perasaan cinta.
Ada delapan judul cerita pendek di sini. Masing-masing ’Hiks, Kupukir Itu Sungguhan’, ‘Kisah Sie Sie’, ’Sepotong Hati Yang Baru’, ’Mimpi-Mimpi Sampek-Engtay’, ’Itje Norbaja dan Kang Djalil’, ’Bila Semua Wanita Jelek’, ’Percayakah Kau Padaku?’ dan ’Buat Apa Disesali’.
Semua menawarkan keharuan, kesetiaan, tapi juga kemampuan untuk ’move on’. Terkesima pada cerita ’Kisah Sie Sie’, berlatar kisah ’kawin foto’, atau ’kawin potret’ antara Amoy Singkawang dengan pria Taiwan tak dikenal. Kemiskinan yang mengharapkan bisa lepas dari derita dengan menikahi lelaki kaya raya dari seberang.
Tere Liye juga lugas menceritakan legenda Sampek-Engtay serta Rama-Sinta dengan gaya sederhana. Mudah dimengerti bagi kalangan anak-anak muda kekinian.
Sementara ’Buat Apa Disesali’ menggambarkan keraguan berujung hilangnya kesempatan hidup bersama pasangan yang dicintai sejak masa kecil.
Hidup adalah pilihan. Dan, seperti judul terakhirnya, tak ada yang perlu disesali. Seperti kesetiaan Sie Sie yang berjanji mencintai dan merawat Wong Lan, suaminya sang pemabuk dan pejudi dari Taiwan. Meski kondisi pun berbalik, dari yang situ kaya menjadi miskin dan sebaliknya.
”Sie janji Ma. Pernikahan ini akan bahagia. Sie akan mencintai dia apa adanya. Sie janji, Ma, dia juga akan mencintai Sie apa adanya,” kata Sie Sie sebelum memutuskan menikahi sang pria Taiwan.
Dan, di pusara ibunya, ia memenuhi janji yang diucapkan sejak usia 16 tahun itu.