Tentang hubungan dengan seseorang, “Kalau dia bisa membuatmu tertawa, itu tandanya kamu suka ama dia. Tapi kalau dia bikin loe nangis, itu artinya lu cinta ama dia.”
Apa sih yang menarik dari sebuah film? Bisa sutradaranya, pemainnya, jalan ceritanya, atau lagu temanya, atau tagline di posternya. Tapi, bagi saya, salah satu kekuatan sebuah film yang membuatnya diingat yakni kekuatan dialog di adegan-adegan film itu. Beberapa quote super keren membuat ‘Forrest Gump’, ‘Titanic’, ‘Spiderman’, ‘Cinderella’, ‘Doctor Strange’, ‘Frozen’ dan film-film lain menjadi abadi diingat. Baik itu film layar lebar, layar kaca, atau khusus sekarang, film di jalur Netflix.
Kutipan dari ‘Antologi Rasa ‘ di atas keren ya? Diucapkan oleh Harris (Herjunot Ali) kepada Keara (Carissa Perusset) perempuan yang ditaksirnya, di sebuah taman di Singapura. Marina Barrage, tempat di mana kita bisa melihat keseluruhan Singapura dari atas.
Kelak di bagian akhir cerita, dialog yang sama persis didapat Keara dari sahabatnya, Dinda, “Kalau cowok bisa membuatmu tertawa, artinya lu suka ama dia. Kalau dia bikin kamu nangis, artinya kamu cinta ama dia.”
Sontak, Key -sapaan Keara menjawab, “Apa itu benar?” Lalu lagu ‘Garis Tangan’ oleh Geisha pun terputar.
Ini film yang rumit tentang percintaan. Tapi asyik diikuti. Banyak values tentang asmara, persahabatan, karir, dan aneka kisah kehidupan di dalamnya. Harris cinta pada Keara, Keara naksir pada Rully (Refal Hady), tapi Rully justru sayang pada Denise (Atika Suhaime), perempuan yang sudah bersuami.
Film ini berangkat dari novel Ika Natassa berjudul sama. Orang yang sama yang menelurkan novel ‘Critical Eleven’, jadi film asyik juga dibintangi Reza Rahadian dan Adinia Wirasti. ‘Antologi Rasa’ rilis 2019 oleh Soraya Intercine Film. Disutradarai Rizal Mantovani.
Tonton saja ‘Antologi Rasa’. Yang pasti saya begitu terngiang pada dua dialog tadi.
Satu lagi.
Sebuah perjalanan selalu mengajarkan kita untuk melihat sesuatu…