Taman Doa Gerbang Hati Kudus Yesus di Sisi Bandara Mopah

Tujuan pertama di Merauke yang tak ada dalam rencana.

Pagi itu, jam 6 Waktu Indonesia Timur. Saya dilanda ngantuk berat. Perjalanan 5 jam penerbangan dari Jakarta ke Jayapura, lanjut sejam dari Jayapura ke Merauke membuat penat. Pesawat berbadan sempit Boeing 737-800 GA 672 yang membawa saya dari Sentani mendarat di Bandara Mopah, Merauke.

Dalam kondisi ngantuk itu, dari sisi kanan badan pesawat, nempel dengan jendela, antara sadar dan tidak, saya melihat sebuah patung Yesus besar. Terlihat kepalanya saja, tapi saya yakin itu personifikasi Gusti Yesus.

Setelah mengumpulkan kesadaran, turun pesawat dengan berjalan kaki, saya tak bisa lagi menemukan patung itu. Saya kira ada di dalam bandara, seperti patung Domine Eduard Osok, di Sorong. Ternyata, sampai koper bagasi di tangan, saya tak melihat “jejak” itu. Apakah tadi itu mimpi? Penglihatan?

Ternyata bukan. Saat sudah di mobil jemputan yang dikendarai Sudaryanto, purnawirawan TNI AD asal Bojonegoro, saya terhenyak. Wow… begitu melihat patung itu di taman luar dekat bandara, saya minta mobil masuk ke area taman, Senang bisa menuju destinasi pertama tak terkira di Merauke.

Tribun Papua pernah menulis, Taman Doa Gerbang Hati Kudus Yesus yang terletak di Jalan Martadinata, Kabupaten Merauke, Papua menjadi salah satu pilihan wisata bagi masyarakat di  ujung timur Indonesia.

Tak ada biaya masuk ke taman ini. Hanya ada semacam ‘kotak amal’ di pintu masuk. Patung yang berbahan serat khusus itu dibangun pada 2011. “Peresmian itu bertepatan dengan peringatan 106 tahun masuknya agama Katolik ke Merauke oleh para Misionaris Hati Kudus Yesus,” ungkap Pastor Allo Batmyanik MSC, Ketua Pembangunan Patung Hati Kudus Yesus di Merauke. Satu patung serupa juga akan dibangun di perairan laut Wendu, Merauke. Pembangunan dua patung itu didanai dari APBD Merauke senilai Rp 15 miliar. Pembangunan patung ini digagas Pemerintah Kabupaten Merauke.

God Bless you, Merauke!

Leave a Reply

Your email address will not be published.