Kisah tercecer beberapa saat lalu, mengunjungi Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Ini cerita beberapa saat lalu mendampingi Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni dalam monitoring Pos Komando Terpadu Natal dan Tahun Baru Angkutan Laut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Bagi saya, liputan ke Perak seperti memutar ulang 25 tahun silam. Sebagai reporter Radio Salvatore Surabaya liputan lalu lintas atau puluhan sapi tenggelam saat hendak diangkat ke kapal. Juga saat menemani mendiang Papa bertugas di Terminal Damri dekat Pelabuhan Ujung.
Di kawasan Pelabuhan Pelindo, Dirjen Hubud diterima Kepala KSU Tanjung Perak Capt. Heru Susanto dan jajaran Posko, baik dari Polri, Pelindo, Basarnas dan lain-lain. Dijelaskan, ada tujuh operator kapal beroperasi termasuk PT Pelni.

Dirjen Perhubungan Udara mengingatkan pentingnya edukasi agar masyarakat tak tergantung kepada transportasi udara. “Saya sudah menyampaikan ke Dirjen Perhubungan Laut tentang pentingnya pengadaan kapal-kapal kecil untuk melayani pulau-pulau kecil, mengingat ketersediaan pesawat-pesawat kecil semakin terbatas,” kata Kristi.
Ia memaparkan, mesin-mesin pesawat kecil itu hanya diproduksi 3 negara (Singapura, Jerman, Kanada) dan sekarang pun mengalami kesulitan supply pascaperang Rusia-Ukraina.

Selanjutnya, rombongan meninjau KM Mutiara Perindo II yang akan berlayar menuju Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Selain membawa muatan penumpang, mobil, motor, kapal yang ini juga mengangkut ratusan ternak kambing.
Di terminal keberangkatan, Dirjen Perhubungan Udara berbincang dengan seorang ibu dari Bojonegoro yang membawa balita, hendak silaturahmi ke Balikpapan.

“Perjalanan ditempuh selama 1,5 hari tapi kapal ini cukup nyaman, ada AC nya, karaoke, ruangan VIP dan lain-lain. Jadi jangan sedikit-sedikit tergantung pesawat yang selain terbatas, tarifnya pun tinggi sesuai ketersediaan angkutan yang ada. Silakan gunakan opsi transportasi alternatif lain yang semakin hari juga semakin nyaman,” kata Kristi.
“Waktu terang bulan, udara bersinar terang
Teranglah sekali di kotalah Surabaya
Belum berapa lama saya duduk dengan bimbang
Datang kawan saya Si Gendut itu namanya
Ayo rame-rame di kota tanjung perak
Panggil satu taksi kita bersorak bersama

Tanjung perak tepi laut
Siapa suka boleh ikut
Bawa gitar keroncong piu
lJangan lupa bawa anggur
Tanjung perak.. tepi laut…”



