No More Bets dan Kisah Perbudakan Online

Settingnya seperti beneran. Film berlatar perbudakan judi online yang akhirnya mempahlawankan polisi Tiongkok.

Begitu mudah tawaran itu datang. Iming-iming bekerja di luar negeri. Gaji besar, kerja santai. Situasi semakin klop terutama karena pekerjaan eksisting tidak membahagiakan, karena merasa ketidakadilan menerpa. Promosi tak fair. Sementara itu, korban lain terpaksa menerima tawaran itu karena terjebak utang sangat besar.

No More Bets berlatar Tiongkok, Singapura dan negara misterius yang menjadi lokasi perbudakan para pekerja online. Paling mudah mengasosiasikannya dengan Kamboja, yang diyakini masih ada praktik menyesakkan itu. Di saat detik kita makan enak, bermain ponsel dan sebagainya, di belahan lain benua ini ada anak-anak muda terjerembab dalam perbudakan online. Sebagaimana pernah diliput oleh sebuah tayangan jurnalisme investigatif.

Film ini juga menyadarkan bahwa perjudian tak akan memenangkan petaruhnya. Ada sistem besar yang diatur. Memberi kemenangan pancingan dalam jumlah kecil kepada si pemain. Tapi, saat ‘ikan besar’ itu menaruh begitu banyak danannya, ia akan kalah. Sampai jual berbagai macam barang. Sampai mencuri perhiasan nenek kesayangan. Berakhir dengan bunuh diri.

No More Bets menjadi alarm bagi mereka yang tertarik mencari uang receh maupun besar dari judi. Maupun juga, yang kepengen bekerja dengan mudah di luar negeri, tapi akhirnya penyesalan melanda.

Leave a Reply

Your email address will not be published.