Porta Sancta 4: Paroki Andreas Kim Tae Gon, Puspa Gading  

Tradisi istimewa Tahun Yubileum. Berziarah ke sembilan Pintu Suci di sembilan paroki dari sembilan Dekanat Keuskupan Agung Jakarta. Pemberhentian keempat: Paroki Andreas Kim Tae-gon, Puspa Gading, Jakarta Utara.

Berlanjut menuju destinasi peziarahan Porta Sancta keempat. Kami melintas dari Dekanat Jakarta Timur KAJ on the way ke Jakarta Utara. Melewati Terminal Pulogadung, sampai ke gereja pemekaran dari Paroki Santoso Yakobus, Kelapa Gading.

Suasana Korea tampak di sini. Maklum, gereja di komplek Puspa Gading ini mengambil nama imam Katolik pertama dari negeri ginseng itu: Santo Andreas Kim Tae-gon.

Umur Kim Tae-gon di dunia tak lama. Hanya 25 tahun. Lahir 21 Agustus 1821 dan meninggal dunia pada 16 September 1846. Meski demikian, jejaknya sangat berarti bagi persebaran Injil di tanah Korea.

Terlahir di tengah keluarga terpandang kelas penguasa masyarakat Korea saat itu (yangban), orang tua Kim Taegon berubah memeluk agama Katolik dan kemudian dihukum mati karena menjadi Kristiani – suatu tindakan terlarang di Korea yang sangat kental Konfusianisme-nya saat itu.

Kim Taegon belajar di sebuah seminari di Makau, ditahbiskan menjadi imam di Shanghai, dan kembali ke Korea untuk menyebarkan Injil. Selama masa Dinasti Joseon, agama Kristiani ditindas keras. Banyak umat Kristiani yang disiksa dan dibunuh. Umat Katolik harus secara tertutup mempraktikkan iman mereka.

Kim Taegon menjadi salah satu dari sekian ribu umat Kristiani yang dihukum mati selama masa ini. Pada tahun 1846, dalam usia 25 tahun, ia disiksa dan dihukum pancung. Kata-kata terakhirnya adalah:

“Ini adalah waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah berkomunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan Tuhan-ku.

Adalah untuk-Nya aku ini mati. Kehidupan abadiku baru mulai. Jadilah orang Kristiani bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia, karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk mengenal-Nya.”

Pada 6 Mei 1984, Paus Yohanes Paulus II  mengkanonisasi Andrew Kim Taegon bersama dengan 102 orang martir Korea lainnya. Hari raya penghormatan kepada mereka adalah tanggal 20 September.

Gereja Santo Andreas Kim Tae-gon, Kelapa Gading, memiliki bentuk elips yang dirancang menyerupai dua telapak tangan orang yang sedang berdoa. Berkapasitas 2.150 orang, pada tahun 2017, gereja ini menjadi lokasi misa penutupan Sidang Konferensi Waligereja Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.