Ternyata Kopi Klotok tak hanya ada di Kaliurang, Yogyakarta. Tapi ada juga di Cisarua, Puncak, bersebelahan dengan Wisma Kopo DPR.
Sebagaimana ditulis Suara, ternyata Wareong Kopi Klotok di Cisarua ini merupakan bisnis kuliner milik Titik Soeharto. Tak tanggung-tanggung, diresmikan langsung Prabowo Subianto,
Berdiri sebagai cabang “Waroeng Kopi Klotok” jalan Kaliurang Yogyakarta, warung kopi ini resmi dibuka untuk umum pada 22 Januari 2022.
Kopi Klotok Cisarua menyajikan masakan Jawa khas rumahan yang begitu menggugah selera. Adapun menu-menu yang tersedia seperti aneka Lodeh yang dimasak menggunakan kayu bakar.
Selain itu, ada juga telur dadar krispy, ikan pindang goreng, dan menu-menu lainnya. Untuk minumannya ada wedang jahe sereh, teh tubruk dengan aroma teh jawa wangi, dan menu minuman lainnya.
Untuk harga menu-menu yang tersedia cukup ramah dikantong. Adapun untuk harga Kopi klotok yaitu Rp14.000/gelas, pisang goreng Rp15.000/porsi, telur krispi Rp15.000/porsi, tempe bacem Rp8.000/pcs, dan tahu bacem Rp 4.500/pcs.
Selain itu ada juga menu paketan, salah satunya paket nasi + aneka lodeh dan sop yang dibanderol Rp57.000/2 porsi. Harga menu-menu yang disebutkan tersebut bisa berubah sewaktu-waktu.
Yang unik, beraneka tempelan dinding dengan kalimat-kalimat lucu nan bijak bertebaran di sini.
“Kopi itu candu, melukiskan pahitnya menunggu dan manisnya merindu..”
”Sukses memang hak semua orang tapi tidak untuk orang malas.”
“KOPIlihlah aku daripada dia.”
“Boeat apa soesah, seduh kopimu, sudahi sedihmu, nongkrong aja di sini.”
”Gagal itu urusan nanti, yang terpenting kita berani untuk mencoba dan mencoba.”
“Jika yang suci selalu putih, maka tak ada kopi di antara kita.”
”Life is too short, try new things. Be spontaneous, stay away from people who bring you down.”
“If you want to make your dreams come true, the first thing you have to do is wake up.”
“Ayem atine, lancar rezekine, tentrem uripe.”
“Barangkali Tuhan menciptakan kopi, supaya kita semua bisa berteman.”
”Hidup itu seperti secangkir kopi, di mana pahit manis bersatu dalam kehangatan.”
”Dari kopi aku belajar kalau yang pahit masih bisa dinikmati.”
Rasanya, cukup effort jika mau jauh-jauh bermacet di Puncak demi mencicipi masakan rumahan Kopi Klotok ini!
