Reformasi 1998, datang liputan ke Solo. Sebagai wartawan Majalah Kristen ‘Tiang Api’ dari Surabaya.
Menelusuri kawasan sisa-sisa kerusuhan hingga ke Nusukan. Heran melihat orang jual baju-baju bekas pakai di tepi jalan.

Ketika pekan lalu kembali ke Solo, senang melihat kota ini menjadi salah satu kota tujuan untuk pelesir dan ditinggali di waktu senja.
Meski memang sangat slow living dan tingkat kesejahteraannya pun relatif tak terlalu tinggu.

Berdiri di Tugu Keris, Nusukan, nampak keberagaman, pluralisme, dan semangat gotong-royong tinggi jadi keunggulan utama Surakarta.
Semoga terus maju, Kota Sala!

