Sehari Bersama Sili Suli

Dalam hidup ini tak ada yang kebetulan. Di tengah malam, dapat kontak dari seorang penulis asal Toraja yang tinggal di Makassar. Sorenya, kami menghadiri Diskusi Publik ‘Sastra Mendunia’ bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Sili Suli namanya. Ia masuk ke ruang percakapan chat Whats App jelang pukul 12 tengah malam. Nama yang unik, laki-laki tentu saja.

Sili menemukan nama saya dari identitas di blog setelah membaca tulisan tentang ’Semoga Lahir Penulis Hebat dari Toraja’. Itu tulisan setelah mengisi pelatihan penulisan untuk sahabat-sahabat dari Toraja. Secara daring. Belum pernah saya ke negeri nan indah di Sulawesi Selatan itu.

”Nama itu pemberian ayah. Saya lahir di Jakarta, tapi saat itu ayah bertugas di Palembang,” ungkap Suli, saat kami berjumpa di kawasan Kebon Sirih, 11 Juni 2025. Pria 54 tahun ini lahir dari ayah bermarga Limbong, dan ibu bermarga Palimbunga.

“Setelah ayah saya wafat tahun 2002, saya sesekali menggunakan marga ayah saya itu,” ucapnya.,

Kami bersama menggunakan bus TransJakarta menuju Kementerian Kebudayaan. Jauh-jauh dari Makassar, sebelum menengok kedua anaknya di Yogya, Sili bermaksud menghadiri diskusi publik ’Sastra Mendunia’. Awalnya, Sili ragu bisa hadir secara luring. Puji Tuhan, tak ada hambatan bagi kami untuk masuk ke ruang pertemuan di Gedung A lantai 3 kementerian. Menteri Fadli Zon hadir menutup acara, tak lama sepulang dari Upacara Tahunan Yadnya Kasada di Tengger, Bromo, Jawa Timur.

Sebagai penulis yang baru menelurkan buku ’From Toraja With Love’, Sili sangat bangga bisa memperkenalkan buku itu pada sesi tanya jawab diskusi publik.

Usai acara, Sili happy sekali meninggalkan gedung kementerian. Ia bersiap melanjutkan beberapa agenda di Jakarta, sebelum ke Jogja, melakukan ritual nyepi untuk mencari-cari ide kreatif penulisan.

”Saya biasa merenung dengan berendam. Tempat ’semedi’ itu biasanya di Pantai Kukup Gunungkidul atau Kaliurang Sleman,” ungkapnya.

Selain ’bersemedi’, Sili punya ’Komunitas Posnya Seni Godod’ di Bantul.

Selamat jalan, semoga terus sukses, penulis hebat berdarah Toraja. Meminjam istilah Eka Kurniawan di diskusi publik itu, kebetulan mengantar kita kepada persahabatan baru!

One Reply to “Sehari Bersama Sili Suli”

Leave a Reply

Your email address will not be published.