"the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya.."
Ringgo Agus Rahman itu fenomenal. Saya mengikuti banyak filmnya. Pastikan Anda menikmati film terbarunya ini. Netflix tempatnya.
Bayangkan dua pasangan: Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir. Satu di ‘Keluarga Cemara’, satu di ‘Jatuh Cinta Seperti di Film-Film’. Jauh sekali. Bumi langit. Tapi mereka sungguh keren. Totalitas. Sutradaranya pun sama. Yandy Laurens. Yandy yang punya artis bawaan favoritnya: Dion Wiyoko dan Sheila Dara.
Continue reading “Jatuh Cinta Seperti di Film Ringgo Agus Rahman”
Sudah lewat 22 episode di Season 2 Designated Survivor. Banyak hal terjadi. Dari tewasnya isteri presiden sampai ‘beneran mati’-nya Damian Rennett, agen Rusia yang punya hubungan keintiman dengan Hannah Wells.
Kini masuk episode pertama dari season ketiga Designated Survivor. Judulnya tagar #sistemnya bobrok.Tom Kirkman mencoba meraba peluang maju presiden Amerika Serikat periode kedua. Bukan dari Partai Republik, yang menjagokan mantan presiden dan eks menterinya, Cornelius Moss, atau Demokrat, yang memajukan mantan Walikota Washington DC dan eks wapresnya, Ellenor Darby.
Continue reading “Masuk Season 3 Designated Survivor 3.1: Maju Presiden Lewat Jalur Independen”
Ada sosok menarik di episode tiga Ratu Adil. Sosok Vanessa Tobing, jurnalis investigasi.
Vanessa Tobing penasaran. Ia ingin menguak kematian ayahnya, Firman Tobing. Bapak dan anak ini sesama jurnalis investigasi di masa yang berbeda. Mereka ingin menguak kiprah kejahatan Gank ‘Sembilan Naga’. Firman mati dalam koper.
Continue reading “Ratu Adil Episode 3: Vanessa Tobing, Wartawan Investigasi”
Masih cerita tentang ketidaksiapan Tom Kirkman menjadi presiden. Dari seorang menteri terpecat menjadi presiden dadakan.
Di sini juga mulai nampak duet Hana Wells dan Jason Atwood, yang di episode-episode berikutnya akan melegenda.
Continue reading “Designated Survivor Season 1 Episode 2: Presiden Dadakan dan Ancaman Perpecahan”
Episode 2 Ratu Adil berjudul ‘Intuisi Seorang Perempuan’ menceritakan kecurigaan Lasja Soerjo (Dian Sastro) pada Oka (Nino Fernandez) suaminya.
Diawali dengan pecahnya ‘Sembilan Naga’, karena Wibowo tak mau main narkoba yang merenggut anak pertamanya. Ada pula adegan menarik kala Wibowo meminta komitmen seorang polisi untuk setia padanya, dengan menjanjikan sang perwira kelak bisa jadi Kapolri atau bahkan menteri. Tapi tak lama, polisi yang sama menemui gank lain dari ‘Sembilan Naga’ itu.
Continue reading “Ratu Adil Episode 2: Mafia, Pengkhianatan, dan Serial Pembunuhan”
Sebuah episode mengenang legenda film kita, Yaya Unru.
Ada satu serial yang layak ditonton. Dulu di Vidio, sempat mengikuti ‘Open BO’, terutama karena ada Wulan Guritno di situ. Saya melewatkan ‘Pertaruhan’. Tapi, sekarang saya tergoda mengikuti setiap episode ‘Ratu Adil’.
Continue reading “Ratu Adil Episode 1: Pesona Dian Sastro dan Sembilan Naga”
Serial ‘Netflix’ yang begitu menyandera saya. Worth it, sih.
Setelah Blacklist, rasanya taka da serial Netflix yang begitu menggenggam waktu saya. Menontonnya di mana saja. Di tempat transportasi publik, di warung makan, di kasur, di tempat kerja, dan lain-lain.
Continue reading “Designated Survivor: Dari Buangan Jadi Kebangaan”
Aktivis Antikorupsi Todung Mulya Lubis mengapresiasi peluncuran film ‘Dirty Vote’ yang hari ini dirilis dan memberikan gambaran kepada masyarakat terkait potensi pelanggaran pada Pemilu 2024.
Film ‘Dirty Vote’ berdurasi hampir 2 jam itu menampilkan tiga pakar hukum tata negara yang sangat berintegritas dan punya reputasi baik, yakni Zaenal Arifin Mochtar, Feri Amsari, dan Bivitri Susanti, menjelaskan tentang kecurangan yang sudah terjadi menjelang Pemilu Legislatif dan Pilpres 14 Februari 2024 mendatang.
Continue reading “Apresiasi Film ‘Dirty Vote’ Sebagai Pendidikan Politik, Todung: Jangan Baper, Kriminalisasi Hanya Membunuh Demokrasi”
Tontonan berkelas, lika-liku intelijen yang semula terbuang sebagai petugas angkat telepon khusus di malam hari.
Saya baru saja menamatkan serial Netflix, Night Agent. Mengambil setting situasi politik Gedung Putih, dan para petugas intelijennya. Latarnya, Pether Sutherland Junior, seorang petugas angkat telepon intelijen yang tak seharusnya terekspos.
Continue reading “Night Agent, Konflik Gedung Putih dalam Balutan Kerja Intel Tukang Angkat Telpon”
Film yang cukup asyik. Meski visualisasi artifisial intelligencenya rada berlebihan.
Satu lagi film Indonesia yang tak tabu bicara kematian, Tentang rasa kehilangan dan tak bisa menerima kepergian itu. ‘Ketika Berhenti di Sini’ dimainkan apik oleh Prilly Latuconsina, Bryan Domani, Refal Hadi, Widyawati, Lutesha, dan juga Sal Priadi.
Continue reading “Ketika ‘Ed’ Berhenti di Sini”