Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Arung Jeram Arus Liar

Rafting mengajarkan kita banyak hal. Di antaranya kebersamaan mengatasi tantangan.

Ini kali kedua saya melakoni rafting, arung jeram. Sependek ingatan saya, yang pertama pada 2005 di Sungai Pekalen, Probolinggo. Kala itu bersama rombongan wartawan Jawa Timur. Saya ingat adegan “mengerikan”-nya. Jojo 28 tahun “dipaksa” para pemandu arung jeram loncat dari atas lahan di atas kali.

Continue reading “Arung Jeram Arus Liar”

Sukabumi, Kota Mochi, Kota Polisi

Berlibur dua hari semalam ke Kabupaten dan Kota Sukabumi. Sepelempar batu dari Jakarta yang akan semakin dekat kalau Tol Bocimi beroperasi penuh.

Pernah 23 tahun silam, di sebuah lapangan olah raga dekat gereja di Los Palos, ujung timur Timor Leste, saya nyeletuk, “Kayak Sukabumi, neh…” Tentu saja asal nyeletuk. Karena, saat itu saya masih ber-KTP Surabaya, belum pernah ke Sukabumi. Selain itu, beda jauh dong. East Timor terkenal panas, sementara Sukabumi daerah yang cukup sejuk.

Continue reading “Sukabumi, Kota Mochi, Kota Polisi”

Puerto Rico van Java

Purwokerto, ibu kota Kabupaten Banyumas. Kota kelas menengah. Tidak terlalu ramai seperti Semarang dan Yogyakarta, tapi tentu tidak sesepi tetangganya: Purbalingga, Kebumen dan Purworejo, misalnya.

Tiga malam di Purwokerto menyegarkan jiwa. Perlu sesekali datang ke koat-kota kecil. Meski sebenarnya, kawasan yang nomor polisi kendaraannya pakai plat “R” ini bukan kota cilik. Penduduknya 250 ribu, termasuk pengguna “Bahasa Ngapak” yang khas di Jawa Tengah.

Continue reading “Puerto Rico van Java”

Purwokerto: Menara Pandang Teratai ala Husein

Ikon Kota Purwokerto: Menara Pandang melihat kota dari ketinggian 177 meter.

Mampir ke Purwokerto tak lengkap kalau tak naik ke Menara Pandang Teratai. Ini lokasi wisata baru. Baru berumur setahunan. Wujud gagasan Bupati Banyumas dua periode Ahmad Husein.  Puncaknya berbentuk daun teratai, konon atas masukan budayawan Banyumas Ahmad Tohari dan kajian kampus Universitas Jenderal Soedirman. Di sinilah nampak betapa Covid juga membawa hikmah. Menara pandang ini dibangun oleh pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dana APBN.

Continue reading “Purwokerto: Menara Pandang Teratai ala Husein”

Pantun Citilink

Ini yang membedakan maskapai Citilink dengan pemain industri penerbangan lainnya.

Saya ingat di pertengahan 2001, sebagai kru Radio Salvatore Surabaya, kami kedatangan tamu. Ada talk show berbayar dari maskapai baru. BUMN. Disebut sebagai anak perusahaan Garuda Indonesia. Sebagai seorang berusia hampir 24 tahun yang sampai saat itu belum pernah terbang, saya memperhatikan dengan seksama perbincangan dari balik kaca studio.

Continue reading “Pantun Citilink”

Kopi Papua Sejahtera

Indonesia, negeri dengan beragam pesona Kopi.

Saya harus jujur, saya bukan penggila kopi. Saya tak bisa meroasting kopi. Meski di pantry kantor ada alat itu. Saya juga tak bisa membedakan mana Kopi Papua, Kopi Aceh, Kopi Pontianak, Kopi Belitong, dan lain-lain. Seorang kawan baik menyebut, saya ini “pengabdi sachetan”. Plesetan dari filmnya Joko Anwar yang kondang itu.

Continue reading “Kopi Papua Sejahtera”

Masjid Al Jabbar dan Emil Golkar

Di antara perjalanan singkat sehari ke Bandung, sempat singgah ke masjid baru kebanggaan warga Jawa Barat.

Kamis siang lalu, acara resminya ke Polda Jabar. Ada penghargaan dari Komite Cipta Kerja ke polisi karena keberhasilannya mengungkap kasus manipulasi data pendaftar Program Kartu Prakerja. Setelah acara kelar, seorang kawan membisiki bahwa lokasi Polda Jabar di kawasan Gedebage, tak jauh dari Masjid Al Jabbar, yang baru diresmikan Gubernur Ridwan Kamil, 30 Desember 2022.

Continue reading “Masjid Al Jabbar dan Emil Golkar”