"the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya.."
Semacam prasasti di ITB Cabang Jakarta itu begitu mengena di kepala saya.
“When you listen you may forget, when you see you may remember, when you are involved you will understand…” itu kata-kata Benjamin Franklin, lebih kurang. Makna ucapan salah satu pendiri Amerika Serikat itu kena sekali. Libatkan saya maka saya akan paham. Tak cukup melihat atau mendengar saja.
Continue reading “Terlibat Maka Akan Teringat”
Tulisan itu terpampang di sebuah kampus. 99 persen kegagalan datang dari orang yang selalu punya alasan.
Selalu ada alasan bagi mereka yang gagal. Menyalahkan orang lain, menyalahkan cuaca, menyalahkan sekitar, dan juga menyalahkan diri sendiri.
Continue reading “Jangan Beralasan untuk Gagal”
The minute I start writing, the world get more exciting.
Sastrawan terkemuka Indonesia, mendiang Pramoedya Ananta Toer pernah berujar, “Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah”.
Continue reading “Kata Indah: Menulislah Agar Dunia Gembira”
Lihatlah hidup secara menyeluruh. Jangan parsial.
“Life is a tragedy when seen in close-up, but comedy in long-shot”. Kalimat emas itu keluar dari mulut Charlie Chaplin, komedian papan atas dunia (1989-1977) yang konon pernah berkunjung ke Garut, Jawa Barat.
Continue reading “Perspektif Chaplin”
To know, is to Know that you Know that you Know nothing.
Hidup itu jangan sok. Jangan merasa tahu semua. Karena pernah kerja di banyak sektor. Karena pernah kerja di sebuah tempat yang sama seperti puluhan tahun. Lalu berkata kepada anak muda, “Di zaman Om dulu…”
Continue reading “Kata Indah: Semakin Tahu Bahwa Kita Tak Tahu”
Do Something Today, That Your Future Self Will Thank You
Di sebuah kampus saya menemukan untaian kata ini. Lakukanlah sesuatu yang membuat diri kita berterimakasih pada diri kita sendiri pada masa yang akan datang.
Continue reading “Kata Indah: Make Your Future Self Thank You”
Dua seniman besar ini punya untaian khas menggambarkan kehidupan ini.
Kata Leonardo da Vinci ‘Simplicity is The Ultimate Sophistication’. Kutipan lengkapnya begini,
Continue reading “Hidup itu Simpel Saja”
Kadang merasa kita hidup ini tak bersahabat. Kerja begitu berat, pendapatan tak seimbang. Kita mesti sadar, jauh lebih banyak yang kurang beruntung.
Baca celetukan itu: Pejuang rupiah tak kenal tanggal merah. Tak semua orang bisa bersyukur karena bisa libur di akhir pekan. Atau di hari kerja pun ternyata harus kerja di jam yang tak wajar. Saya pernah rasakan itu. Kerja di saat orang lain tidur. Dapat shift malam, dari jam 23 sampai jam 7 pagi. Di saat metabolisme dan kondisi fisik harusnya dalam siklus beristirahat.
Continue reading “Kata Indah: Bekerja Semangat Tanpa Sambat!”
Benar itu. Confident is the only ouytfit you can’t buy.
Kepercayaan diri penting. Meski bukan segala-galanya. Teknis skill tetap harus jadi acuan. Tapi, jika kita bertarung tanpa percaya diri -meski sebenarnya amunisi itu komplet- kita akan berpotensi gagal.
Continue reading “Kata Indah: Percaya Diri Tak Bisa Dibeli”
Work smart, not only work hard. Apa bedanya?
Masih dari jepretan di rest area bekas pabrik gula Banjaratma, Brebes. Diambil dari perjalanan Mudik Natal lalu. Apa bedanya kerja cerdas dibanding kerja keras. Seorang politisi yang juga menteri kerap mengulang jargonnya: kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Memang, kerja keras saja tak cukup. Harus smart. Kerja pakai otot saja tak cukup. Harus pakai otak juga.
Continue reading “Kata Indah: Kerja Cerdas, Tak Hanya Kerja Keras”