Happy Birthday Greeting, Andibachtiar Yusuf, 15 Januari 2021
Love for Sale, Cinta dalam Pencarian
Ini tentang film, Love for Sale, yang lagi diputar di berbagai bioskop di Indonesia. Tentu saja saya menulis artikel ini bukan karena saya kebagian main beberapa detik di film berdurasi 104 menit produksi Visinema itu, tapi karena karya-karya garapan Andibachtiar Yusuf emang selalu keren.
Membuat Film yang Dikenang Banyak Orang
Dalam buku ‘Menjadi Indonesia’, produser dan pemilik Visinema Pictures Angga Dwimas Sasongko menirukan pernyataan Andibachtiar Yusuf. “Gua butuh karya yang bisa diingat orang secara universal, tanpa ada batasan budaya dan geografis. Gua yakin Love for Sale lah barangnya,” kata Ucup –panggilan sutradara yang telah menghasilkan tiga karya fiksi panjang, tiga documenter panjang dan beberapa film pendek itu.
Hope: Harapan untuk Indonesia
Ini film dokumentar keempat yang dibuat sutradara muda Andibachtiar Yusuf dalam bendera Bogalakon Pictures. Sebelumnya Ucup –begitu sapaan penggila bola yang lulusan jurnalistik Universitas Padjajaran ini akrab disapa- telah melahirkan The Jak (2007), The Conductors (2008) dan Romeo Juliet (2009). Rencananya, Hope akan diputar perdana pada Jakarta Internasional Film Festival (JIFFEST) Desember mendatang.
“Indonesia akan begini-begini aja kalo loe cuma bisa protes,” kalimat dari Pandji Pragiwaksono, presenter yang juga dikenal sebagai penyanyi hip-hop itu seperti menjadi kata kunci film berdurasi 76 menit ini.