Lima puluh persen dari anggota rombongan nonton film kami terpaksa walk-out. Dua orang memilih keluar dan mojok di Marugame Udon di lantai dasar mal itu. Alasannya, adegan kekerasan dalam film ‘Gundala’ terlalu banyak, dan dinilai kurang pas bagi anak kecil.
Sementara si sulung, malah haha-hihi saja kursi sebelahnya kosong. Dari bangku depan, saya lihat ia berkali-kali tertawa, sambil kakinya dipajangkan lebih lapang, dan terus menyemil pop-corn di tangan kanan.