Kini, nyaris tidak ada orang berpendidikan yang tidak memiliki akun facebook, karena facebook dianggap sebagai tanda “eksistensi diri”. Tapi bagaimana sebenarnya ide kreatif di balik inovasi jejaring sosial terpopuler di dunia ini? Film “The Social Network” yang diputar pekan depan akan menjadi jawabnya.
Kemarin, saya menyaksikan pemutaran perdana film garapan Aaron Sorkin ini di Djakarta Teater XXI, khusus untuk kalamgan media. Namanya, film, memang tidak semuanya berdasarkan fakta, tapi ditonjolkan bumbu-bumbu lain, sehingga tak semata bercerita mengenai inspirasi, tapi juga intrik di balik ide Facebook.
Kontroversi terbesar dari “The Social Network” adalah keakuratannya dalam menggambarkan sosok Mark Zuckerberg, sang pendiri Facebook, yang diklaim mencuri gagasan dari sahabat dan teman-teman sekampusnya dulu. Juga pada adegan pesta glamour para pendiri Facebook, yang terkesan berlebihan Tak usah terlalu dimasukkan dalam hati sebagai ‘real story’, karena sudah kewajiban pembuat film membuat isinya tidak membosankan.
Dampaknya, Film yang dibintangi Jesse Eisenberg (memerankan Mark Zuckerberg), Andrew Garfield (Eduardo Saverin) dan Justin Timberlake (Sean Parker), mencetak sukses besar pada penayangan minggu pertamanya dengan penghasilan sebesar USD23 juta.
Ini tontonan menarik, yang dapat kita ambil pesannya, bagaimana mahasiswa kreatif di sebuah kampus dan menelurkan ide cemerlang yang kemudian mengglobal dan membuat penciptanya sukses menjadi miliuner muda.