Sepakbola, alat pemersatu bangsa

Stadion Gelora Bung Karno. Benar-benar bak kuali raksasa yang membakar hidup-hidup tim Malaysia.

Olahraga menjadi salah satu cara untuk mempersatukan bangsa, Dalam hal ini, sepakbola sukses merangkul hampir semua lapisan masyarakat, untuk bersama-sama berkumpul dalam tujuan serupa: mendukung tim kesayangan bersama.

Filosofi ini pula yang terbukti dalam laga hari perdana Piala AFF 2010, saat tim nasional Indonesia menghadapi Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (1/12). Lebih dari 30 ribu pencinta sepakbola tuan rumah datang ke stadion yang berdiri sejak 48 tahun silam itu.

Pelan tapi pasti, pertandingan sepakbola bukan lagi menjadi even yang menakutkan. Laga bola telah menjadi ajang rekreasi olahraga. Tak jarang, orangtua dan anak dari kelas menengah ke atas hadir dengan mobil mereka yang diparkir di hotel atau restoran tak jauh dari stadion.

Pendukung fanatik tim merah putih. Puas mengganyang seteru lama.

“Ini kali pertama saya datang nonton bola langsung ke Senayan,” kata Deisy Humairah, mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta yang tampak fun usai menyaksikan kemenangan Indonesia 5-1. Petang kemarin, lima gol tim Garuda dilesakkan oleh Cristian Gonzales, M. Ridwan, Arif Suyono, Irfan Bachdim dan satu gol bunuh diri pemain negeri jiran Mohd Asraruddin Putra Bin Omar.

Laga sepakbola ini berjalan lancar dan tertib, di tengah kekhawatiran rusuh akibat tensi politik kedua negara yang sering naik turun. Sempat ada cemoohan kepada tim tamu, tapi semuanya masih dalam bentuk kewajaran. Selain itu, para penonton pun bersikap dewasa, dapat membedakan batas antara politik dan olahraga.

Berpesta di Senayan. Pertandingan sepakbola adalah sukacita, bukan ajang yang mengerikan.

Seharusnya, trend positif sepakbola sebagai hiburan masyarakat dapat terus dipertahankan. Apalagi even seperti Piala AFF mendapat sorotan internasional, disiarkan langsung televisi dalam dan luar negeri. Mari, kita kembangkan sifat respek dalam olahraga, seperti tujuan utama olahraga itu sendiri: membuat sehat jiwa dan raga.

* tulisan ini juga dimuat di www.espira.tv

Leave a Reply

Your email address will not be published.