Pesan moral dari kisah lulusnya S-2 ini adalah: selesaikanlah, apa pun pekerjaan yang telah kita mulai.
Butuh 3,5 tahun bagi saya untuk menyelesaikan tulisan yang telah dimulai di tautan ini. Agustus 2010, saya dilantik sebagai mahasiswa pascasarjana program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana (UMB). Dalam posting bertajuk, “Kuliah lagi, buat apa lagi?” saya menutup dengan alinea berbunyi, “Catatan ini diketik hari ini, 29 Agustus 2010. Semoga dua tahun lagi, jika Tuhan mengizinkan, saya kembali menulis, menyelesaikan apa yang telah dimulai hari ini…”
Ternyata, saya molor. Melewati serangkaian rasa malas, sok sibuk, pindah kerja, dan juga satu semester cuti, akhirnya kuliah itu rampung juga. Akhir Agustus 2013, saya maju sidang tesis dalam penelitian bertema “Komunikasi Politik Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta melalui Media Sosial –Analisis Akun Twitter Resmi Pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama pada Masa Kampanye Putaran Pertama dan Kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.” Dan siang tadi, 17 Desember 2013, saya menjalani prosesi wisuda Sarjana S-2 alias Magister Ilmu Komunikasi (M.Ikom) di Jakarta Convention Centre.
Keinginan awal untuk kuliah lagi, saya dapatkan saat melamun di atas bus PPD, dari Cawang menuju Blok M, usai mengajar sebagai dosen mata kuliah radio di Universitas Kristen Indonesia (UKI). Saya bertekad, jika ingin serius dihargai, dan jadi dosen tetap, harus kelar S-2. Sembilan bulan setelah jadi mahasiswa pascasarjana, saya diterima sebagai koordinator peliputan KompasTv. Cita-cita dosen tetap di UKI setelah 3 tahun mengabdi, harus ditanggalkan, karena tak mungkin mengatur waktu, antara berbagi ilmu, dan penyesuaian di dunia kerja yang baru. Syukurlah, tiga semester terakhir, bisa kembali menjadi staf pengajar di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Kisah Gun Sukirman
Tapi, jelang wisuda, saya menemukan inspirasi lain. Gun Sukirman, 42 tahun, seorang petugas keamanan Grup Kompas Gramedia (KG), ada di antara daftar mahasiswa pascasarjana yang diwisuda. Pria yang tinggal di Bekasi ini, berdinas di antara unit kerja Kompas di Cikarang dan Palmerah. Sarjana Sosial dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Widuri, Palmerah, ini pun menjadi peserta program Magister Ilmu Komunikasi di UMB Kampus Menteng.
“Saya memutuskan kuliah lagi, karena mendapatkan motivasi dari atasan. Ingin memberikan yang terbaik bagi perusahaan,” kata Gun, yang tesisnya terkait ‘Komunikasi Antar Budaya’ di Kampung Sawah, Bekasi. Ayah dua anak itu berkisah, adalah Kiraman, manajer security KG yang senantiasa menyuntik semangat bawahannya untuk kembali kuliah. Kiraman tercatat sebagai alumnus Magister Manajemen UMB 2010. Alhasil, di Security Department KG saat ini, ada 2 lulusan S-2, 6 sarjana S-1 dan 4 orang lagi tengah menempuh pendidikan sarjana.
Jadi, kalau orang seperti Gun Sukirman saja merasa harus mengembangkan keilmuannya, mengapa Anda hanya membaca tulisan ini dan terus merasa berpuas diri? Sekolah lagi, bukan soal menambah gelar di deretan nama, atau agar jenjang karir di tempat kerja menjadi lebih licin. Semata-mata agar otak kita tak berhenti mengembangkan kapasitas memorinya, lalu teronggok bak baterei kering yang lama tak dipakai. So, never stop studying!