Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Membedah Iklan Politik: Sabang Merauke ARB

Di salah satu versi iklan Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyatakan ‘kalah menang dalam Pemilu bukan masalah’.

Partai Golkar dan Aburizal Bakrie –alias ARB- menyebar aneka versi iklan komersial ke berbagai media elektronik serta media sosial. Tak hanya di media yang dimiliki keluarga Bakrie, TVC itu juga dipasang di stasiun televisi lain.

Unik, beberapa iklan ARB dan Golkar menyampaikan kesan ‘nusantara’. Beberapa pariwara dibuat dengan menyertakan bahasa daerah, seolah menegaskan, inilah capres yang mewakili penduduk, dari Sabang sampai Merauke. Termasuk dalam iklan yang diawali dengan sapaan khas Sunda. Pria kelahiran Jakarta dari keluarga asal Lampung itu menanyakan kabar pendukungnya, “Kumaha damang, sadayana? Sae? Langit memang masih biru, tapi padi sudah mulai menguning sampai pelosok desa.”

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=rdWk6t7Cyck]

Tapi, ada pernyataan menarik yang jadi poin penting pada iklan ini, Aburizal Bakrie, “Kalah dan menang di dalam pemilu bukan soal. Apapun hasilnya, yang harus menang adalah seluruh rakyat Indonesia. Itulah makna pemilu bagi Partai Golkar.”

Asal-usul ARB

Tidak mudah memunculkan ide ‘ARB’ sebagai panggilan atau nama beken Ketua Umum Partai Golkar itu. Harus diakui, di dunia politik Indonesia, singkatan tiga huruf -layaknya inisial wartawan di ujung tulisan- dipopulerkan oleh ‘SBY’. Meski di Amerika sudah biasa, orang akrab dengan ‘JFK’ untuk John Fitzgerald Kennedy, atau ‘FDR’ sebagai inisial Franklin Delano Roosevelt.

Detikcom pernah menulis, panggilan Ical kurang pas untuk pemilih di Jawa. Dalam istilah bahasa Jawa dan Sunda, Ical itu artinya ‘hilang’. Nah, kata Ical ini pun mulai dipinggirkan dahulu, diganti dengan ARB. Padahal, dalam penulisan nama dengan bahasa Indonesia yang benar, Aburizal tidaklah terpisah sebagaimana ARB menulis ‘Abu Rizal Bakrie’. Konon, Abu Rizal Bakrie dipilih karena Abu berarti pemimpin, sedang Rizal diambil dari nama tokoh besar bangsa Filipina yakni Jose Rizal.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=hxXEXFVKWb8]

Selain iklan berbahasa Sunda tadi, TVC ARB dalam versi dendangan dangdut bernuansa Arab diakhiri ‘Salam 5 Jari ARB’ ala warga Papua, bisa jadi kajian sebuah kemasan komunikasi politik yang menarik. Latar musik dan gerakan model iklan seolah menunjukkan segmen khusus TVC ini untuk kalangan menengah ke bawah, agar mereka memilih ‘sahabat kita semua nan berhati mulia’. Terkait julukan ‘mulia’ ini, selalu, Ical, eh.. ARB berkilah bahwa apa yang diberikan kepada korban semburan lumpur Lapindo merupakan bentuk ‘charity’-nya, karena merasa seharusnya pembayaran kerugian itu bukan menjadi tanggungjawabnya.

Tapi, bang, kalau tak mikir kalah-menang, lalu apa dong tujuannya ngotot mendeklarasikan diri sebagai capres? Akankah padi yang menguning itu memang disiapkan untuk langit yang berbeda warna?

0 Replies to “Membedah Iklan Politik: Sabang Merauke ARB”

Leave a Reply

Your email address will not be published.