Ini propaganda keren memerangi angka golput, yang terus meningkat dari pemilu ke pemilu.
Video ini dibuka dengan paparan fakta betapa jumlah angka golongan putih, alias mereka yang memilih untuk tidak memilih, meroket tajam. Dari 10,2 persen pada Pemilu 1999, lalu menjadi “pemenang” Pemilu 2009 dengan 39,1 persen suara.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=XIiFTrbxwM0]
Lalu, dalam video yang tak sampai tiga menit itu, keluarlah para pesohor, mengampanyekan ajakan ikut mencoblos pada 9 April dan 9 Juli 2014. Dibuka dengan pertanyaan “Kenapa gua harus ikut pemilu?”, “Buang-buang waktu”, “Suara gua cuma satu?”, “Nggak Ngaruh”, “Apalagi ada oknum yang bisa sulap suara palsu…”
Kemudian berbalaslah jawaban… “Nggak ada suara yang nggak ngaruh”, “Satu suara bisa jadi penentu”, “Gunakan hakmu sebagai warga Negara”, “Tetap optimis, jangan cepat menyerah”, dan “Pilihanmu menentukan sejarah…”
Ada banyak nama besar di sana. Dari personel Project Pop, sebagai inisiator kampanye positif ini. Ada pula Pandji Pragiwaksono, Armand Maulana, Rene Suhardono, Sarah Sechan, Lukman Sardi, Ernest Prakasa, Gading Marten, Choky Sitohang, Bunga Citra Lestari, Jono GBS, Igor Saykoji, Olga Lydia, Bams, dan lain-lain.
Kehadiran lagu ‘Mars Pemilu’ nan legendaris di era Orde Baru menjadi poin penting dalam video ini. Diaransemen khusus dalam musik hip-hop, lagu ciptaan Muchtar Embut itu dirasakan masih kuat pengaruhnya. “Karena saya besar di era dimana propaganda untuk tidak golput masih kuat pengaruhnya. TV kan belum banyak waktu itu dan pemerintah cukup kenceng muter iklan pemilu ini,” ujar kata asli Hermann Jossis Mokalu alias Yosi Project Pop sebagaimana dikutip Gatra.
Semua kru dan personil yang terlibat proyek Pemiyuk ini melakukannya dengan sukarela dan tanpa bayaran karena alasan “demi cinta Tanah Air”. Di deskripsi video itu, mereka menulis “Video ini dibuat untuk Indonesia, tanpa disponsori oleh kepentingan apapun, dan juga tidak mengambil keuntungan apapun.Semua yang terlibat didalamnya, melakukannya demi harapan terciptanya Indonesia yang semakin baik.”
Tolak golput pilkada
Menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, Yosi dan Cameo Project juga mengampanyekan ajakan agar anak muda ikut memilih, baik itu mencoblos Fauzi Bowo atau Jokowi-Basuki. Lewat video ‘Takotak Miskumis’, yang diluncurkan jelang putaran kedua pilgub, mereka berkirim pesan, siapapun yang terpilih –Foke atau Jokowi- bukanlah masalah. “Nyak babe, cang encing, mari kita sepakat, siapapun gubernurnya kita selalu bersama,” nyanyi mereka, saat situasi perebutan Jakarta 1 diramaikan isu SARA.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=kkxZTotQExQ]
Ajakan cerdas ditawarkan pada dua video ini, baik jelang pilkada DKI maupun pemilu 2014. Cari referensi di internet, bagaimana sosok yang akan dipilih. Pada video ‘Takotak Miskumis’, Cameo menyebut, serangkaian kuliah twit yang disampaikan akun Trio Macan2000 misalnya, seharusnya bisa menjadi data pembanding, meski tak boleh dipercaya mentah-mentah.
Pun demikian di video ‘Pemiyuk’. Disebutkan, dalam zaman yang sudah keren, memilih caleg yang baik tinggal google di internet. “Ketik nama calonnya, bukan judul partainya. Kalau ngetop sepak terjangnya, pasti keluar beritanya,” begitu ‘Pemiyuk’ memberi tips.
Tapi, ada versi lain video ini, yang berisi ‘behind the scene’ yang diberi judul ‘Jelang Pemiyuk’. Di sini, beberapa artis pendukung mendapat pertanyaan khusus, “Menurut loe presiden baru paling nggak boleh yang…” Dan jawabannya:
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=KS8afJfpFDA]
Sarah: Nyebelin.
Gading : Plin-plan, takut
BCL: Yang tak sigap, gak boleh punya kasus di masa lalu sehingga rakyat tak percaya dan terluka
Ernest: Bagian dari rezim di masa lalu. Harus seseorang yang baru.
Pandji lebih clear. Sambil mengiris apel dengan pisau tajam ia berseru, “Seorang presiden Indonesia tak boleh punya sejarah pernah nyulik mahasiswa. Apalagi nyulik lalu tak pernah disidang.”
Ada juga yang menjawab, “Rasis.” “Galau”, “Tak boleh merasa kalah dengan negara lain”, “Gak punya visi. Calon presiden yang gak punya visi itu mengerikan buat negara sebesar Indonesia.”
Video versi lain melempar pertanyaan, “Syarat utama presiden baru adalah…”
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=rpRNY1vFoBs]
Ernest: Gak punya beban masa lalu sehingga tak ragu-ragu dalam mengambil keputusan penting.”
Choky: Selain punya integritas, rendah hati, punya visi, berani bertindak!
Gading: Tegas, harus berani. pokoknya, jangan sampai Indonesia ini, kayak yang sekarang, nggak tegas, gimana ini…
Olga: Dia harus berani untuk tidak popular, dan bersih sebersih-bersihnya.
Rene: Jujur, punya integritas dan berani melakukan perubahan.
Ada juga yang bersuara, “Yang pasti presiden yang baru hobinya harus kerja, bukan curhat”, “Jangan korupsi, jangan hanya ngegombal pada rakyat”, “Punya mental dan fisik yang kuat”, “Mau langsung turun ke lapangan”, “Berwibawa, pintar”, “… dan harus terbuka”.
Jadi, sudah siap memilih 9 April ini?
Pemiyuk… Pemilu yuk…