Hari ke-7 di Hawaii: Awas Dehidrasi!

Menjaga cukup asuran air penting untuk keberlangsungan energi.

Botol minum ala pebalap sepeda. Teman setia di Hawaii.
Botol minum ala pebalap sepeda. Teman setia di Hawaii.

Air adalah sumber kekuatan manusia. Lebih dari 70 persen tubuh kita terisi cairan. Orang bisa lebih lama puasa tanpa makan, dibandingkan tanpa minum. Singkatnya, kekurangan air bisa menjadi hal yang amat fatal bagi tubuh.

Karena pentingnya air inilah, Piala Dunia 2014 Brasil lalu sampai memberlakukan aturan khusus, yakni adanya ‘water break’. Kebijakan yang dilakukan kali pertama saat laga penyisihan Grup G antara Amerika Serikat melawan Portugal ini dilakukan sesuai aturan FIFA, yakni “Setelah 30 menit pertandingan berlangsung dan cuaca panas ekstrem.” Saat itu cuaca kota Manaus, Brasil mencapai 32 derajat Celcius, dan dirasa sangat menyiksa pemain AS. Ada ‘water break’ dan mereka menahan seri Ronaldo dkk 2-2.

Di antara padatnya acara seminar di Maui, Hawaii, ini sejak hari pertama kedatangan, kami mendapat ‘bekal khusus’. Yap, sebuah botol minuman, yang layaknya dipakai para pebalap sepeda. Meski air yang keluar hanya seicrit-icrit, botol minuman yang bisa dibawa masuk ke kelas itu menjadi semacam penyuplai energi, kalau-kalau kantuk, haus, atau bahkan dehidrasi menyerang.

Dalam ruang kelas berteman botol minum. Air putih setiap saat.
Dalam ruang kelas berteman botol minum. Air putih setiap saat.

Sebenarnya sih, cuaca di Hawaii tak dingin atau panas amat. Hari ini, 26 suhu 26 derajat Celcius amat menyenangkan bagi orang-orang sub tropis seperti kita. Tapi, air tetap amat perlu, guna menjaga stabilitas tubuh kita.

Pakar nutrisi dokter Samuel Oetoro pernah menyatakan, setidaknya, manusia butuh asupan dua liter air putih dalam sehari. “Sering-sering minum secukupnya sebelum merasa haus, dan jadikan kebiasaan. Lama kelamaan secara tidak sadar otak akan memerintahkan tubuh untuk mengambil minum,” katanya.

Dokter di departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta ini menekankan, dari tujuh puluh persen organ tubuh kita yang memiliki kandungan air, otak mengandung air yang paling banyak, sehingga ia butuh asupan air. “Jika tubuh kita mengalami dehidrasi, otak bisa mengalami keterlambatan berpikir (lemot). Tak hanya masalah kognisi (daya berpikir) yang terpengaruh ketika terjadi dehidrasi, tetapi juga masalah fisik dan mood ,” ungkapnya.

Omong-omong, sudah minum berapa gelas air putih hari ini?

Salam dari Mid Pacific Centre, Maui, Hawaii…

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.