Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Jelajah Tanah Air, Memotret Olahraga Ekstrem dari Curug

Program Televisi kelompok ini maksudnya memprofilkan wall climbing sebagai salah satu olahraga ekstrem. Ada beberapa masukan dan juga pujian.

Paket tentang olahraga panjat tebing diawali dengan gambar gedung-gedung pencakar langit, yang dijembatani dengan pertanyaan ‘apa yang identik dengan kawasan kota-kota besar?’ Agak kurang nyambung memang, apalagi saat mengambil sekuen KPK dan Pengadilan Tipikor, di H. Rasuna Said, Kuningan.

Konon sih, gambar-gambar itu tetap dimasukkan, karena kelompok ini sudah jauh-jauh dari Tangerang menuju Plaza Festival, tapi gagal mengambil gambar kegiatan panjat tebing di area GOR Sumantri. Lalu, mereka pun menuju komplek perkemahan Curug, dengan intro nan ceria dari Emil William, host yang tak pernah dipanggil oleh televisi manapun, hehehe…

Masuk visual pendukung dari youtube –yang tentu saja gambar dan storynya keren- agak mengaburkan karya mereka karena cuplikan sekuen atlet panjat tebing dari luar negeri ini sangat panjang. Emil yang tampil dengan gaya khasnya memberi warna tersendiri pada paket ini, apalagi ia berani menyampaikan pengantar paket sambil berjalan.

Paket yang digarap Emil William, Ousty Paskalis, Veynindia Esaloni,  Elvina Rosita, Ane Hindana, Thesar Metta,  Ananda Elvina,  Eka Erviana  Nadina Sabilla dan Bernadette Andika overall amat keren, apalagi gambarnya amat tajam. Beberapa hal yang mesti diperhatikan antara lain sikap jongkok Emil saat mewawancarai Sarip Kurniawan, pelatih panjat tebing Tangerang, juga detail visual yang kurang saat menyorot equipment, ekspresi muka, tangan dan kaki pemanjat tebing.

Dari sisi pengambilan gambar, hampir tidak ada “one shot” host maupun narasumber. Kalau memang kamera yang digunakan lebih dari satu, kenapa tidak dilakukan pembagian blokingan kamera?

Input lain datang  menyorot pemilihan musik latar yang enak didengar, sehingga terasa atmosfer dinamis di sepanjang acara. Tapi volume backsound musik terlalu tinggi, dan penonton tidak bisa fokus ke pembicaraan antara host dan nara sumber.

Jangan kapok membuat karya berkualitas, pastikan juga portofolio seperti ini masuk dalam lamaran kerja mahasiswa, maupun saat mengajukan aplikasi magang di media.

Sukses senantiasa, dan salam Djelajah Tanah Air!

Leave a Reply

Your email address will not be published.