Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Goyang Goyang Museum Layang Layang

Feature yang memprofilkan sebuah destinasi tak biasa. Kelebihannya, host yang partisipatif, membuat layang-layang dalam waktu singkat.

Kelemahan video UAS Feature Media Siar kelompok ini langsung terlihat pada detik pertama tayangannya. Gambar pembuka, yang menampilkan halaman depan Museum Layang-Layang tampak goyang. Penguasaan kamera yang stabil menjadi kuncinya. Perhatikan, apakah cukup pakai handheld atau pada situasi-situasi tertentu mutlak menggunakan tripot.

Selanjutnya, cerita mengalir enak, saat Dwinita Mardani masuk museum, diiringi musik latar yang pas. Diawali dengan cara bagaimana masuk ke museum sederhana di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini. Proses ini bagus, menunjukkan Dwinita membeli tiket (meski ada masalah karena headroom-nya terlalu tipis) lalu ia duduk lesehan menyaksikan sejarah layang-layang bersama pengunjung lain. Atmo atau natural sound yang keluar dari televisi di ruang pertunjukan, menjadi nilai tambah karya ini.

Kekurangan lain, yakni video ini muncul tanpa CG sama sekali. Baik CG nama reporternya, maupun teks lain yang seharusnya bisa membantu: misalnya nama pemandu museum, topik-topik yang dibicarakan, hingga seharusnya bisa ditambahkan peta penunjuk alamat/lokasi museum dan juga grafis jumlah koleksi di museum.

Sisi positif menjadi nilai jual utama karya ini yakni saat Dwinita tampil ‘partisipatif’ membuat layang-layang sederhana yang bisa langsung diterbangkan –yang saatnya tak dilayangkan di lokasi. Bagaimanapun, gambar hidup dari layang-layang bukan hanya koleksinya yang bejibun, tapi saat layang-layang itu ada di udara.

Salut dan keren untuk Dwinita, Rut Helga, Andrea Mitra Nata, Arnoldus Kristianus, Felix Nathaniel dan Inka Permata.

Leave a Reply

Your email address will not be published.