Nilai jual feature ini ada pada gambar udara saat reporter beratraksi gantole. Ada beberapa catatan mendasar untuk perbaikan.
Dikemas dalam Exspo alias Extrem Sport, karya feature sebagai pengerjaan Ujian Akhir Semester mata kuliah Feature Media Siar Universitas Multimedia Nusantara ini mengambil lokasi di kawasan Puncak, Jawa Barat.
Sheryl Yehovia menjadi host yang mengantarkan pemirsa menuju olahraga paralayang alias gantole. Aksi PTC partisipatifnya membeli tiket di loket cukup menarik (meski sempat ada bagian headroom yang kurang sempurna). Namun sayang, kelompok ini tak menjelaskan di awal, di mana sebenarnya lokasi olahraga ekstrem itu berada dan bagaimana mencapai ke sana. Semestinya, harga tiket yang dinarasikan, perlu pula ditampilkan dalam insert grafis di awal paket. Akhirnya, grafis harga tiket memang muncul di menit kedua, tapi itu sudah terlalu terlambat.
Beberapa pengambilan gambar yang ‘out of the box’ menjadi poin tersendiri bagi tim yang juga beranggotakan Henry Fadillah, Feby Shindya, Syarifah Claudia, dan Santia Inda. Misalnya, mengambil gambar Sheryl melalui reflektor cermin, merupakan ide ‘gila’ yang luar biasa.
Pada bagian Sheryl berjalan ini terkesan terlalu lama. Harusnya bisa dipercepat, dipotong, atau diisi dengan variasi visual menarik. Apalagi, cerita mengenai sejarah paralayang tak disertai dengan grafis. Narasumber yang memakai kacamata hitam juga menjadi catatan tersendiri. Kecuali bila Asep, sang praktisi paralayang profesional itu memang sama sekali tak bisa lepas dari kacamata hitamnya. Sebagaimana halnya narasumber bertopi, menampilkan tokoh dengan kacamata gelap merupakan masalah besar.
Tentu saja, kelebihan utama dari video ini adalah gambar udara saat Sheryl melayang di atas angkasa, bersama sang instruktur berkacamata gelap tadi. Seharusnya, momen pendaratan (landing) bisa dibuat lebih dramatis, misalnya pengambilan close-up, diiringi teriakan histeris bercampur suka Sheryl.
Overall, nice idea, nice video, nice shoots!