Mewariskan Passion Ayah pada Anak?

Terlalu banyak anak memilih profesi seperti ayahnya. Karena kagum, dipaksa, atau apa?

Di balik kemeriahan duel ‘The Fight of The Century’ antara Floyd Mayweather melawan Manny Pacquiao di Las Vegas pekan lalu, ada nama legendaris yang selalu hadir di setiap ajang tinju besar dunia. Mungkin Anda tak kenal namanya, tapi tentu tak asing dengan tone serta nadanya saat mengintroduksi pertarungan:

“Llllllladies and the gentleman, in the very good evening to you…. and we welcoming you  tonight you to the epicentre of the sport world here in MGM Grand Las Vegas Nevada…”

Ya, dialah Jimmy Lennon, Jr., sosok ring announcer yang muncul di pertarungan tinju besar, termasuk pada laga Julio Cesar Chavez vs Hector Camacho, Mike Tyson kontra Evander Holyfield dan Winky Wright melawan Felix Trinidad, sebelum Ahad pagi lalu memperkenalkan ‘Money’ versus ‘Pacman’. Dua puluh lima tahun menjadi pembawa acara di ring tinju, membuatnya dikenal orang, terutama aksen Spanish-nya, yang kadang membuatnya susah mengucapkan nama petinju secara benar. Ia terkenal dengan frase khasnya, “It’s…. shooooowtimeeee….”

Jimmy Lennon, Jr., kini 58 tahun, merupakan bungsu dari empat bersaudara. Ia mewarisi profesi itu dari mendiang ayahnya, Jimmy Lennon, Sr. Jimmy senior awalnya seorang penyanyi gereja, yang kemudian menjadi penyanyi tetap lagu kebangsaan Amerika Serikat ‘The Star-Spangled Banner’ sebelum laga tinju digelar di Ocean Park Arena, California. Suatu hari, pembawa acara resmi pertarungan tinju itu berhalangan, dan panitia meminta Jimmy menggantikannya. Karena terkesan dengan penampilan Jimmy, maka Jimmy pun ditunjuk sebagai ring announcer regular hingga menjadi legen dan meninggal dunia pada 20 April 1992 karena penyakit jantung. Jimmy Lennon senior pun tampil di berbagai film termasuk Rocky.

Jimmy mengenang, “Sejak kecil saya suka meniru gaya ayah saya, sampai menjadi guyonan keluarga. Fight, fight, then, here we go, in this corner…” Dan ia pun melanjutkan kebesaran nama serta profesi ayahnya.

Ayah anak dalam satu profesi

KH Saifuddin Zuhri dan Lukman Hakim Saifuddin. Ayah dan anak jadi menteri agama di era berbeda.
KH Saifuddin Zuhri dan Lukman Hakim Saifuddin. Ayah dan anak jadi menteri agama di era berbeda.

Berapa banyak orangtua yang ‘mewariskan’ profesinya pada anak kandungnya di dunia ini? Terlalu panjang untuk menulisnya. Mulai dari olahragawan, dokter, polisi, tentara, pengacara, jurnalis, guru, birokrat dan beraneka profesi lain. Bahkan, bicara tentang Floyd Mayweather yang sekarang dikenal sebagai juara dunia tinju di lima kelas berbeda dari berbagai badan tinju dunia, juga seorang ‘junior’. Ayahnya, Floyd Mayweather Sr., merupakan petinju kelas welter yang pada 1978 bertarung menantang juara dunia Sugar Ray Leonard.

Seorang anak kemungkinan besar menekuni profesi serupa ayahnya, karena sejak kecil ia terbiasa melihat rutinitas kerja dan kehidupan sang bapak. Kekaguman dan respeknya pada kepala keluarga, menjadikan anak itu mengimitasi jejak sang ayah. Atau bisa juga ayah itu sendiri yang mendidik puteranya agar mengikuti jejaknya.

Letjen Purnawirawan Marciano Norman, kini Kepala Badan Intelijen Negara, di era Presiden Susilo Bambang Yudhyono menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden 2008-2010 berlanjut menjadi Panglima Kodam Jayakarta. Marciano adalah putera dari Mayjen TNI (Purn) Norman Sasono, yang juga pernah menduduki posisi mantan Pangdam Jaya  dan Danpaswalpres.

Di Kabinet Kerja Jokowi, Menteri Agama dipegang Lukman Hakim Saifuddin, meneruskan jabatan yang disandangnya di paruh terakhir Kabinet Indonesia Bersatu SBY-Budiono. Lukman Hakim merupakan putera KH Saifudfin Zuhri yang menjabat Menteri Agama di lima kabinet, sejak Kabinet Kerja III pada 6 Maret 1962, Kabinet Kerja IV. Kabinet Dwikora I, Kabinet Dwikora II, dan Kabinet Ampera I berakhir pada 17 Oktober 1967.

Di dunia sepakbola Indonesia saat ini, legenda Persija Didik Darmadi yang mantan winger tim nasional, punya jagoan Adixi Lenzivio. Bedanya, kalau Didik pemain tengah, Adixi tengah bersinar sebagai kiper Persija.

Apakah Anda tertarik mewariskan profesi –tepatnya passion­– serupa pada garis keturunan langsung Anda?

Leave a Reply

Your email address will not be published.