Lebih enam belas bulan MH370 menghilang. Kemunculan setiap jejak baru selalu menimbulkan harapan.
MH 370 masih menjadi misteri besar musibah dunia aviasi. Karena itu, setiap petunjuk baru selalu diharapkan dapat mengungkap keberadaannya. Pesawat MH370 menghilang tanpa jejak, 8 Maret 2014, dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat itu mengangkut 239 penumpang dan awak pesawat, sebagian besar warga negara Tiongkok. Tujuh di antara penumpang merupakan warga negara Indonesia.
Berbagai upaya pencarian multinasional dilakukan sejak itu, tetapi tidak membuahkan hasil. Para penyelidik meyakini, seseorang dengan sengaja telah mematikan transponder pesawat sebelum mengubah jalur penerbangan sejauh ribuan kilometer.
Upaya terakhir dilakukan tim yang dipimpin Australia di Samudra Hindia bagian selatan, ribuan kilometer sebelah barat Perth. Pada Januari 2015, Pemerintah Malaysia secara resmi menyatakan, para penumpang pesawat diasumsikan meninggal.
Harian Kompas pagi ini menulis, temuan potongan pesawat yang diduga bagian pesawat Malaysia Airlines MH370 diharapkan membuka misteri yang belum terkuak. Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai, Kamis (30/7), berharap jawaban bisa diperoleh sesegera mungkin.
Sebuah potongan pesawat, diduga berasal dari sayap pesawat MH370, ditemukan di Kepulauan Reunion milik Perancis, timur Madagaskar, Samudra Hindia. “Pecahan apa pun yang ditemukan perlu diselidiki lebih lanjut sebelum bisa dipastikan apakah puing itu milik MH370,” kata Lio.
Penemuan barang yang diduga bagian dari MH 370 memang bukan hal baru. Maret 2014, sekelompok nelayan Malaysia menemukan sebuah rakit pelampung dengan tulisan ‘Boarding’, 16 kilometer laut dari Kota Port Dickson, Negara Bagian Negeri Sembilan. Sementara itu, tiga obyek berwarna putih ditangkap pesawat China saat sedang melakukan pencarian MH370 di Samudera Hindia. Ini pesawat yang menemukan obyek tersebut.
Breaking News
Dua hari ini, CNN pun membuat breaking news terkait temuan serpihan yang diduga bagian dari MH370 ini. Bayangkan saja, pesawat yang harusnya terbang ke utara dari Malaysia menuju Tiongkok, kemudian hilang dan pencariaannya difokuskan ke arah Australia, kini serpihannya ada di Madagaskar, Afrika bagian tenggara.
Banyak cara mengemas berita breaking news yang berlangsung terus-menerus ini. Salah satu di antaranya, koresponden CNN menemui Michael Kenney, senior Vice President Universal Asset Management, sebuah perusahaan penjual dan perakit piranti penerbangan di Tupelo, Mississippi. Mereka ‘menempelkan’ potret serpihan Boeing 777 yang ditemukan di Kepulauan Reunion dengan barang aslinya.
Greg Feith, konsultan keselamatan penerbangan dan mantan penyelidik Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), mengatakan, dirinya diberi tahu sumber di Boeing, potongan itu berasal dari pesawat Boeing 777. Namun, apakah potongan tersebut berasal dari MH370, itu belum jelas. “Tetapi, kami belum pernah kehilangan potongan lain Boeing 777 di belahan dunia mana pun,” ucap Feith.
Selain benda itu, seorang tukang kebun setempat menemukan koper dekat tempat puing pesawat Boeing 777. Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss menyatakan pemerintahnya akan menjadikan puing pesawat yang baru ditemukan sebagai petunjuk utama dari pencarian MH370. Meski demikian, Truss menyatakan bahwa saat ini terlalu dini untuk dapat menyimpulkan bahwa puing tersebut milik pesawat MH370. Puing tersebut ditemukan terdampar sejauh 5.000 kilometer dari tempat diduga jatuhnya pesawat.
Saat masih menjadi produser dialog KompasTV, saya berkali-kali mengangkat topik hilangnya MH370 dalam berbagai program berita. Banyak narasumber diundang, mulai pilot, akademisi, pengamat penerbangan, investigator KNKT sampai Country Manager Malaysia Airlines. Banyak teori berkembang. Mulai yang ilmiah, sampai hipotesa pesawat dibajak karena penumpangnya membawa sebuah benda yang amat rahasia. Tentu hal yang ‘off the record’ ini amat spekulatif. Juga kemungkinan pesawat mendarat di Diego Garcia, sebuah pulau koral di Samudera Hindia yang disebut-sebut sebagai pangkalan rahasia Amerika Serikat. Kemungkinan para penumpang masih hidup dan tersesat di sebuah pulau terpencil seperti serial televisi Masalembo sedikit diabaikan setelah pengumuman resmi pemerintah Malaysia Januari lalu.
Apapun, kita berdoa, dan menanti, agar kotak gelap MH370 segera terungkap…