Presiden Jokowi mengganti 6 anggota kabinetnya, sebelum tim kerja berusia setahun.
Semuanya begitu cepat. Presiden Jokowi memanggil satu per satu menteri yang akan dirombak seusai acara Hari Anak Nasional dan melayani wawancara media di Istana Bogor termasuk bersama Alfito Deannova dari CNN Indonesia TV di link ini. “Saya mencari menteri petarung, yang tak takut digertak, jadi bisa memutuskan bukan karena desakan atau gertakan,” kata presiden dalam wawancara itu.
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150812172641-24-71733/eksklusif-jokowi-saya-cari-menteri-petarung/
Selasa (11/8) malam itu juga, Jokowi sudah berpindah ke Istana Kepresidenan Jakarta, ngobrol dengan mereka yang tergusur maupun yang bakal punya jabatan baru. Kecuali Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo yang sedang menjalankan kunjungan kerja ke Papua.
Akhirnya, Rabu (12/8) diumumkan sekaligus dilantik anggota baru kabinet kerja. Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan sebagai Menko Politik, Hukum, dan Keamanan, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan, Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan politisi senior PDI-P Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.
Ada yang mengaku mendadak dan baru mendapat posisi baru pada pagi harinya, tapi juga ada yang sudah di-sounding presiden tiga pekan sebelumnya, setidaknya seperti pengakuan Pramono Anung. Memang, perombakan kabinet dalam situasi seperti ini menjadi keniscayaan, sebuah hal yang pasti terjadi. Persoalan waktunya, presiden punya hak istimewa. Ada yang sebelumnya menduga reshuffle kabinet berlangsung sebelum Idul Fitri, tapi ada juga yang berseloroh bahwa presiden memberi kesempatan para pembantunya merayakan Lebaran masih dalam status menteri.
Bagaimanapun, pengumuman dan langsung pelantikan menteri –serta kalau memungkinkan serah terima jabatan- pada hari yang sama, menunjukkan tradisi baru negeri ini. Sekaligus, Presiden Jokowi ingin menyampaikan sinyal, menteri baru harus langsung nge-gas gigi empat atau lima. Jangan terlalu banyak beradaptasi antara kopling dan rem.
Reshuffle sebelumnya
Dihitung saat pelantikan Kabinet Kerja pada 27 Oktober 2014, tim ini mengalami reshuffle perdana pada usia 9,5 bulan. Rekor ini lebih cepat dua pekan saat Abdurrahman Wahid kali pertama merombak Kabinet Persatuan Nasional. Gus Dur melantik menterinya pada 26 Oktober 1999 dan reshuffle kloter pertama berlangsung 23 Agustus 2000. Saat itu Menteri Pertambangan dan Energi Susilo Bambang Yudhoyono resmi menjabat Menko Polkam menggantikan Wiranto. Sebelumnya, Wiranto diberhentikan sebagai Menko Polkam dan posisinya dirangkap Mendagri Soerjadi Soedirja pada 10 Februari 2000.
Selain posisi Menko Polkam, pada perombakan pertama, Gus Dur juga mengangkat Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri menggantikan Kwik Kian Gie. Juga di posisi Menteri Pertahanan, Mahfud MD menggantikan Juwono Sudarsono. Di pos strategis, ada pergantian Menteri Keuangan Prijadi Praptosuhardjo mensubstitusi Bambang Sudibyo serta Purnomo Yusgiantoro menjadi Menteri Energi mengisi pos SBY.
Megawati Soekarnoputri sebagai presiden pengganti Gus Dur melantik Kabinet Gotong Royong pada 10 Agustus 2001. Sampai selesai jadi presiden kelima Indonesia pada Oktober 2004, Mega tak merombak kabinetnya, kecuali bagi mereka yang maju Pilpres menjadi rivalnya. Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono mundur pada 11 Maret dan sehari kemudian jabatannya dirangkap Mendagri Hari Sabarno. Menko Kesra Jusuf Kalla mundur diganti Malik Fajar, dan Menhub Agum Gumelar diganti pejabat sementara Menteri Pekerjaan Umum Soenarno.
Adapun Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I SBY-JK dilantik pada 21 Oktober 2004 dan baru 14 bulan kemudian merombak timnya saat Menko Perekonomian Aburizal Bakrie diganti Boediono pada 7 Desember 2005. Pada saat yang sama ARB menduduki Menko Kesra menggantikan Alwi Shihab, Sri Mulyani Indrawai menggantikan Menkeu Jusuf Anwar dan Menteri Perindustrian Andung Nitimihardja digantikan oleh Fahmi Idris.
Pergantian tim pertama Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II SBY-Boediono malah berlangsung belum setahun. Dilantik 22 Oktober 2009, Menkeu Sri Mulyani digantikan Agus Martowardojo pada Mei 2010, karena Sri Mulyani mulai 1 Juni menempati pos baru sebagai Direktur Pelaksana di Bank Dunia.
Selamat bekerja, nafas baru kabinet kerja!