JAKARTA- Asian Games XVIII yang akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus – 2 September 2018 bukan hanya sebuah event olahraga berkelas internasional, tapi juga menjadi ajang promosi perdagangan dan pariwisata Indonesia.
Pesan Presiden itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dalam peluncuran logo dan maskot baru Asian Games 2018 di gedung Kantor Staf Presiden, Kamis, 28 Juli 2016. “Kita sedang menyiapkan rencana nation branding, dan Asian Games 2018 menjadi salah satu event utama untuk nation branding Indonesia,” kata Teten.
Nation branding menjadi penting, karena tak mungkin mengundang orang asing datang ke sebuah negara, sementara kesan terhadap negara itu sangat buruk, seperti rawan kerusuhan, kumuh, atau penuh korupsi.
“Nation branding mendorong kita berbenah memperbaiki negeri ini,” kata Teten.
Pada acara yang juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf, dan Wakil Komite Olimpiade Indonesia Muddai Madang, Teten menegaskan ulang pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa diplomasi Indonesia saat ini adalah diplomasi dagang.
“Dalam situasi global tak menentu dan situasi ekonomi yang masih sulit, kita harus terus mempromosikan Indonesia sebagai tujuan investasi untuk menyerap lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,” kata Teten. Karena itulah, Presiden memberi perhatian penuh agar Asian Games 2018 berlangsung sukses serta bisa menjadi ajang promosi perdagangan dan pariwisata.
Logo baru Asian Games 2018 bertema ‘Energy of Asia’ yang dipilih langsung Presiden Joko Widodo itu menggambarkan sketsa grafis tampak atas Stadion Utama GBK, dengan simbol Asian Games berupa matahari di bagian tengah. Logo ini dibuat oleh tim desainer ‘Feat Studio’ pimpinan Jefferson Edri.
“Kami merasa terhormat karya kami dapat terpilih sebagai logo dan maskot Asian Games 2018. Tim kami all-out mengerjakan karya ini selama tiga pekan, dan kami berharap semangat yang terpancar dalam logo ini dapat menjadi energi bagi 45 negara peserta Asian Games,” kata Jefferson.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf merasa gembira atas tingginya antusiasme masyarakat menyambut sayembara logo dan maskot Asian Games 2018. Akhirnya, dari 60 karya terpilih, diseleksi lagi menjadi 11 pilihan dan dikerucutkan lagi menjadi 3 nominasi untuk dipilih langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Event sebesar Asian Games ini harus kita tampilkan se-profesional mungkin. Karena itu, kami membuat sayembara untuk para desainer grafis profesional dengan membentuk panitia seleksi dari orang-orang terpercaya, sehingga tak ada keraguan atas hasil yang terpilih,” kata Triawan.
Nama-nama yang terlibat dalam penjurian logo dan maskot Asian Games 2018 ini antara lain Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Dewa Broto, Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik, Ketua Asosiasi Desainer Grafis Indonesia Zinnia Nizar-Sompie, dan Henry Manampiring dari Leo Burnett Indonesia.
Panitia seleksi kemudian sepakat memberi hak istimewa kepada Presiden Joko Widodo untuk menentukan logo mana yang akan dipakai dalam Asian Games 2018. “Semoga masyarakat menyukai logo ini. Di sini ada unsur fun, karena olahraga itu bukan sekadar kompetisi dan prestasi, tapi ada juga unsur kegembiraan,” kata Triawan.
Selain logo, juga diluncurkan tiga maskot yakni Bhin Bhin, Atung, dan Ika. Tiga maskot dari tiga fauna yakni burung cenderawasih, rusa bawean, dan badak bercula satu ini menggantikan maskot lama, Drawa. Selanjutnya, logo dan maskot yang sudah disahkan Komite Olimpiade Asia (OCA) ini menjadi sistem identitas Asian Games 2018 untuk kemudian ditampilkan dalam pictogram, situs resmi, aplikasi, buku panduan, ID Card, tiket, seragam panitia, petunjuk venues, dan lain-lain.
seperti ditayangkan di http://ksp.go.id/asian-games-2018-sebagai-nation-branding/