Hasil yang minim karena jumlah anggotanya terlalu minim.
Tak banyak komentar dari kelompok yang hanya beranggotakan Dyah Puspita Rini dan Annisa Rosa Noviany dalam mengerjakan Ujian Tengah Semester Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara. Cuma berisi dua orang dalam satu tim, karya mereka kalah jauh dibandingkan kelompok lain.
Yang mendasar jelas: tak ada reporter on-cam (piece to camera) dan CG/chargen di layar memadai. Selain itu, yang paling kentara, suara Bima Sakti sebagai narasumber yang dikutip (soundbyte alias sound of tape) terlalu panjang. Durasi soundbyte dalam sebuah paket baiknya tak lebih dari 20 atau 25 detik. Memanjangkan soundbyte lebih dari 1 menit seperti pada kasus ini menjadikannya amat membosankan, meski di tengahnya diselingi insert visual yakni footage suasana latihan timnas.
Telat take PTC
Dyah mengaku, kendala dalam peliputan ini yakni adanya keterlambatan untuk mengambil momen on-cam, karena pemain sudah selesai latihan. “Kami terlalu berambisi dalam pengambilan gambar,” ungkapnya.
Nah, padahal, dalam kondisi seperti itu, piece to camera atau reporter in frame tak harus dilakukan saat ada latar pemain latihan (meski akan memberi nilai plus tentu saja). Take PTC bisa dilakukan kapan saja, asal reporternya bersemangat dan menceritakan apa suasana liputan hari itu.
Semoga bisa banyak belajar dari kelemahan kali ini untuk tugas yang lebih berat pada akhir semester!