Setelah tertunda dari rencana akhir tahun lalu, akhirnya -di hari kerja pertama di tahun baru 2018. Presiden Jokowi meresmikan Kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa, 2 Januari 2018.
Greater Jakarta akhirnya memiliki kereta api yang terkoneksi langsung dengan Bandara. Ini merupakan sebuah terobosan transportasi alternatif agar pengguna jasa pesawat tak terjebak macet di tol dan hanya terbelenggu satu opsi jalur transportasi. Menjadikan kita sejajar dengan Changi di Singapore, Schipol di Belanda atau kota-kota besar lain di dunia yang langsung menghubungkan bandara dengan pusat kota melalui jalur rel.
Memang, bukan kali pertama di Indonesia. Medan punya Railink versi serupa. Kereta Api Bandara Kualanamu mulai beroperasi pada 25 Juli 2013 bersamaan dengan beroperasinya Bandara Internasional Kualanamu. Atau kalau mau jujur, Stasiun Maguwo yang satu komplek dengan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta jauh lebih lama berdiri. Beberapa tahun lagi, KA Bandara serupa akan terwujud pula di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali menuju pusat kota Surakarta.
“Alhamdulillah, setelah tiga tahun kita bekerja keras untuk menyelesaikan kereta Bandara Soekarno-Hatta, akhirnya pada pagi hari ini bisa kita resmikan,” kata Presiden Jokowi, yang kemarin tampil santai dengan busana casual.
Presiden Jokowi menjelaskan, pembangunan kereta bandara merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta. Dengan hadirnya kereta bandara, ditambah dengan pembangunan LRT, MRT, dan integrasi dengan berbagai fasilitas transportasi lainnya, Presiden Jokowi berharap agar masyarakat bersedia untuk beralih kepada transportasi massal.
“Kita harapkan masyarakat sudah tidak banyak lagi yang menggunakan mobil-mobil pribadi. Tetapi semuanya mau berpindah kepada transportasi massal yang aman, nyaman, dan bisa kita gunakan bersama-sama, baik di Jabodetabek maupun menuju ke bandara ini,” ungkapnya.
Tak hanya meresmikan, Presiden Joko Widodo sempat menjajal langsung pengoperasian kereta bandara yang mulai dibangun sejak tiga tahun lalu itu. Dari terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kepala Negara langsung menuju stasiun pemberangkatan dengan menggunakan SkyTrain yang telah beroperasi lebih dulu. Usai meresmikan dan meninjau fasilitas stasiun keberangkatan, Presiden dan rombongan kemudian menempuh perjalanan dengan kereta bandara ke Stasiun Sudirman Baru.
Usai menjajal kereta bandara Railink Soekarno Hatta, Presiden Jokowi menyebut bahwa kereta yang ia naiki terasa sangat nyaman dan bagus. Namun, baginya yang terpenting ialah ketepatan waktu yang mampu diberikan dari pengoperasian kereta ini.
“Kalau kita lihat keretanya bagus, nyaman, yang paling penting tepat waktu, 55 menit,” kata Presiden Jokowi di Stasiun Sudirman Baru.
Saat ini, tarif kereta bandara ditentukan ditetapkan sebesar Rp 70 ribu untuk sekali perjalanan. Presiden Jokowi mengingatkan bahwa persoalan tarif ini dalam perhitungannya harus dilandasi pada kesadaran untuk mengajak masyarakat beralih menuju moda transportasi massal.
“Ini masih dihitung, Rp 70 ribu kita harapkan dapat dipertahankan. Ini bukan hanya urusan membangun kereta bandara, tapi juga kita ingin mengalihkan mobil-mobil pribadi untuk beralih ke transportasi massal. Bisa saja nanti subsidi dari pemerintah DKI kenapa tidak?” kata Presiden.
Kereta bandara memiliki rute perjalanan mulai dari Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper dan berakhir di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Rute perjalanan itu diperkirakan dapat ditempuh selama kurang lebih 54 menit.
Kereta bandara dari Soekarno Hatta ke pusat Jakarta tak hanya memecahkan problem kemacetan yang tersimpul di Gerbang Tol Cengkareng menuju Terminal 1, 2, dan 3 Bandara Soetta, tapi juga memberi sinyal bahwa Indonesia adalah negara maju. Selain membuat Indonesia sejajar dengan negara-negara besar yang memberikan akses langsung dari gerbang negeri ke pusat kota dan kota-kota tetangga melalui jalur rel yang bebas hambatan, Railink Soekarno Hatta menunjukkan gaya hidup baru seperti kata Presiden Jokowi: Jangan biasakan naik mobil pribadi, beralihlah ke transportasi publik.
Toh pemerintah sudah menyediakan opsi yang baik dan keren. Tinggal kita pastikan berapa harga/tarif fixednya nanti.
Selamat datang 2018, selamat datang Indonesia menuju kemajuan…
Seperti ditayangkan di http://tz.ucweb.com/1_2sNIi