Sebuah kehormatan, Rabu malam, 7 Februari 2018 kemarin mendampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tampil di Mata Najwa. Mendampingi bukan dalam arti duduk di sisinya persis saat di studio Trans7 kawasan Tendean atau berbisik padanya saat jeda iklan komersial tiba selama show tujuh segmen live itu. Mendampingi, karena juga terlibat dalam mengusulkan nama beliau ke produser program talk show televisi yang paling ditunggu pemirsa ini, serta memastikan kehadiran mantan Panglima TNI dalam episode membahas ‘Kartu Kuning Jokowi’.
Senang juga, karena penampilan pertama sang Jenderal di depan publik -dalam layar kaca live- berjalan mulus. Boleh dibilang, purnawirawan kelahiran 60 tahun silam ini menjadi bintang. Memilih berdiri menghadapi mahasiswa, dengan intonasi kuat dan berisi, ia menjadi tameng menghadapi kelompok yang mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi.
Terkait kritikan mahasiswa antara lain menyoal penanganan Kejadian Luar Biasa Campak dan Gizi Buruk di Asmat serta usulan Pejabat Gubernur dari Polri, Moeldoko menjawab dengan kalimat awal yang membuat orang mengernyitkan dahi. Kepala Staf Kepresidenan berkata bahwa, salah satu kekurangan dari pemerintahan saat ini, yakni belum tersampaikan informasi yang penuh kepada masyarakat, khususnya tentang pencapaian dan keberhasilan program-program pemerintah untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
“Kalau saya berikan informasi penuh, semua orang akan kagum dengan apa yang dilakukan Presiden Jokowi,” kata Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan lalu berapi-api menjabarkan, dengan data, dalam tiga tahun masa pemerintahannya, Presiden Jokowi telah membangun jalan tol sepanjang 346 kilometer, menambah 52.200 kuota haji menjadi 221 ribu jemaah, menaikkan anggaran Dana Desa dari Rp 20,8 triliun (2015) menjadi Rp 60 triliun rupiah, Kartu Indonesia Sehat menjadi Rp 25 triliun, Kartu Indonesia Pintar menjadi Rp 12,5 triliun, Program Keluarga Harapan menjadi Rp 11,3 triliun, dan menyediakan 1,4 juta sertifikat dalam program Reformasi Agraria.
Di kesempatan kemudian, Moeldoko menjawab mahasiswa dengan kalimat tegas, “Kita tidak bisa membangun sebuah negara seperti membalik telapak tangan. Semua punya tahapan konkret. Lihat data, jangan pakai imajinasi kosong. Kemampuan untuk memahami apa yang dikerjakan orang lain masih kurang,” paparnya. Bahkan, ia mengundang mereka yang belum puas untuk datang ke Bina Grha Kantor Staf Presiden.
“Teman-teman mahasiswa undang saya, saya akan jelaskan dengan jelas. Acara Presiden sangat padat, luar biasa. Kalau beliau tak sempat bertemu mahasiswa, ruangan saya cukup luas untuk menerima Anda semua,” ungkapnya.
Good show, Jenderal. Berani menjadi ‘tameng’ bagi Presiden. Seandainya ia tahu, Presiden Jokowi amat suka pada program ‘Mata Najwa’ ini. Konon, kalau tak sempat menyaksikan langsung pada Rabu malam -sejak masih diputar di MetroTv- Pakdhe Jokowi mengikuti tayangan Mata Najwa lewat saluran Youtube.
Seperti ditayangkan di http://tz.ucweb.com/2_2TC6T
Video selengkapnya