Harian Top Skor edisi akhir pekan ini halaman 14 mewawancarai secara khusus Ahmad Marzukih. Pemain kelahiran Jakarta, 21 Juni 1984 itu diprofilkan sebagai amunisi baru PSMS Medan, setelah lebih dari 12 tahun berkiprah di ibukota.
Gelandang petarung itu menjawab pertanyaan bagaimana perasaannya menghadapi mantan timnya, Persija Jakarta, di semifinal Piala Presien, dan ungkapan hatinya berlabuh di klub kebanggaan masyarakat Sumatera Utara.
Salah satu pertanyaan kemudian tercetus, “Meski belum lama di PSMS, apa yang sudah diketahui tentang Medan?”
Tanpa ragu Marzukih menjawab sambil tertawa, “Pasti adalah duriannya. Luar biasa…”
Memang, salah satu pesona Medan adalah duriannya. Ada nama ‘Durian Ucok’ di kawasan Wahid Hasyim yang akhir tahun lalu dikunjungi Presiden Jokowi di sela-sela rangkaian acara pernikahan puterinya, Kahiyang Ayu.
Kemarin, saat mengunjungi Medan dalam kegiatan menghadiri Dies Natalis ke-68 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, saya menikmati enaknya durian Medan. Kali ini di ‘Si Bolang Durian’, kawasan Iskandar Muda, Medan.
Di restoran durian berkonsep outdoor amat luas milik , Wiliam Atapary ini, pengunjung dimanjakan dengan jam buka hingga larut malam, suasana parkir dan nongkrong yang luas, serta iringan live music nan menghibur.
Bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, kami pun menyantap durian Medan hingga tengah malam. Sambil berjoget, “Goyang Maumere” dan lagu-lagu lain yang dibawakan live. Hadir juga Bakal Calon Wakil Gubernur Sumut, Ance Selian, yang bersama Menpora berduet menyanyikan lagu ‘Munajat Cinta’. Keduanya selama ini dikenal sebagai politisi Partai Kebangkitan Bangsa.
Memang, ke Medan tak lengkap kalau tak menyantap durian. Ini Medan, Bung!
Seperti ditayangkan di http://tz.ucweb.com/2_3a8lD