Saya sedih. Pagi tadi, saya menjalankan tugas sebagai admin akun media sosial Kantor Staf Presiden tempat saya bekerja. Memviralkan acara Presiden Jokowi bertemu para pemuka agama di Istana Bogor, Sabtu, 10 Februari 2018 yang rilis resminya baru saya terima. Saat tengah mendiseminasikan berita dari rilis menjadi cuitan di media sosial itulah, terbetik kabar ada serangan terhadap sebuah gereja di Sleman, Yogyakarta.
Itu gereja yang tak asing bagi kami sekeluarga. Setiap mudik Lebaran dan Natal pun kami selalu ibadah misa di gereja ini. Maka, saat mendengar berita penyerangan tersiar di berbagai grup percakapan pintar, saya pun coba mengontak bapak yang mengisi hari tuanya sebagai aktivis gereja. Lama tak tersambung, akhirnya mendapati juga kabar selamat beliau.
Terlepas dari itu, peristiwa pagi tadi di Sleman membuat kita berada pada kondisi ‘darurat’. Pekan-pekan lalu, Jawa Barat heboh karena berita serangkaian penyerangan ustadz hingga menyebabkan korban jiwa. Lalu di kawasan Caringin, Legok, Tangerang terdapat pelarangan ibadah di rumah seorang biksu/bante.
Hal-hal seperti ini harus segera dimitigasi. Jangan sampai sebuah peristiwa yang terjadi di sebuah daerah -dengan karakteristik persoalan lokalnya- dengan pencetan jari jempol begitu cepat menyebar ke wilayah lain dan menimbulkan respon jauh lebih besar dari yang kita duga. Persatuan bangsa ini lebih besar dari semuanya.
Dalam pertemuan dengan peserta Musyawarah Besar Pemuka Agama Untuk Kerukunan Bangsa di Istana Kepresidenan Bogor kemarin, Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia adalah contoh negara dengan masyarakat yang sangat majemuk dan miliki toleransi serta rasa kebersamaan. Oleh karenanya para pemuka agama harus mengingatkan kepada masyarakat tentang nikmatnya perdamaian, kerukunan dan persatuan.
“Jangan sampai lupa tentang anugerah dari Tuhan mengenai ini. Jangan sampai kita lupa nikmatnya kerukunan, karena kita selama ini selalu rukun,” kata Presiden Jokowi.
Presiden meminta agar para pemuka agama selalu mengingatkan kepada masyarakat luas tentang saudara-saudara kita yang berada di beberapa negara yang sedang dilanda konflik dan juga perang saudara.
Ia mengambil contoh kondisi Afghanistan, yang dikunjunginya dua pekan lalu. Saat tiba di Kabul, Afghanistan, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat kota yang sangat besar dan juga adanya gedung yang besar-besar.
“Tapi kehidupan sehari-harinya betul-betul tidak bisa disampaikan dalam kata-kata. Di setiap jalan ada tank, di setiap gang ada tank, di setiap tempat ada,” kenangnya.
Istana Presiden Agr di Kabul pun sangat besar. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyampaikan bahwa istana itu dibangun 340 tahun yang lalu.
“Beliau menyampaikan kepada saya bahwa Afghanistan itu memiliki deposit gas dan minyak yang besar, emas terbesar di dunia. tetapi tidak bisa dikelola karena peperangan tadi,” ujar Presiden.
Rula Ghani, ibu negara Afghanistan menambahkan, 40 tahun lalu sebelum negaranya berperang, bila dibandingkan dengan negara tetangga, level Afghanistan sedikit lebih tinggi. Namun, perang yang berkecamuk lebih dari 40 tahun ini menyebabkan peradaban negara itu mundur jauh ke belakang.
Presiden Jokowi lagi-lagi menegaskan, Indonesia merupakan contoh masyarakat muslim yang mengedepankan Islam moderat, contoh keberhasilan menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
Oleh karena itu, Presiden mengajak para pemuka agama untuk bersama-sama dengan pemerintah membangun sinergi yang kuat guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang kokoh, toleran, dan saling pengertian.
“Tetapi juga saling kerja sama, saling bersinergi menjaga pendidikan, menjaga sikap umat masing- masing. Bekerja sama mengembangkan pendidikan yang terbuka, meningkatkan pengertian antar agama, antar etnis, dan antar status sosial,” kata Presiden.
Pilihan ada pada kita masing-masing: membesarkan perbedaan yang ada, dan terus memantik percikan-percikan menjadi api yang besar, atau mensyukuri keberagaman dan menjaga Indonesia tetap milik kita bersama. Negara yang kita cintai, ramah dan melindungi semua kelompok serta golongan masyarakatnya.
Seperti ditayangkan di http://tz.ucweb.com/2_39HsI