Bukan Jokowi namanya kalau bisa ditebak setiap tindak-tanduknya. Belakangan, Presiden Jokowi seperti hobi bikin ge-er alias gede rasa beberapa politisi yang tengah berjuang ‘memperebutkan’ kursi calon wakil presiden sang petahana pada Pemilihan Presiden 2019 tahun depan.
Hari kedua tahun ini terasa sangat istimewa bagi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat tiba-tiba ia diajak presiden dalam peresmian KA Bandara Soekarno Hatta. Saat itu, Presiden Jokowi selain didampingi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, juga disertai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.
Saat ditanya wartawan mengenai alasan Muhaimin Iskandar berada di lokasi peresmian hingga di dalam kereta bandara, Presiden menjelaskan bahwa dirinya sengaja mengundang Muhaimin.
“Ya, saya lama dengan beliau enggak ketemu. Terus kemarin saya telepon, saya bilang ketemu di bandara saja sambil naik kereta bandara,” kata Presiden Jokowi.
Pada 3 Februari 2018, Presiden Jokowi mengajak Ketua Umum PPPP Romahurmuziy dalam sepaket perjalanan. Usai peresmian renovasi stadion tenis di Senayan, Rommy dibawanya terbang dalam pesawat kepresidenan ke Situbondo untuk menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur.
Saat ditanya wartawan tentang kehadiran Ketua Umum PPP Romahurmuziy di acara tersebut, Presiden menjelaskan,”Karena undangannya kemarin dari Pak Kiai disampaikan ke Pak Romy (Romahurmuziy) makanya saya ajak.”
Rommy pun -yang sebagaimana Cak Imin balihonya bertebaran di berbagai sudut Indonesia- diajak Jokowi menghadiri Dzikir Kebangsaan di Asrama Haji Pondok Gede, serta akhir pekan lalu pada pernikahan cucu tokoh PPP, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen di Pondok Pesantren Al Ghadier, Kempek, Cirebon.
Tapi, baiknya mereka jangan ge-er dulu. Bertemu pemimpin partai, yang juga bisa saja diajak sebagai cawapres pada pendaftaran 4-10 Agustus mendatang, ditunjukkan Jokowi saat minta Surya Paloh mendampinginya pada peninjauan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Sudirman, Jakarta, 7 Maret lalu.
Saat itu, Presiden Jokowi menjelaskan, hadirnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada peninjauan MRT adalah karena keduanya sudah lama tidak bertemu. “Beliau ini kan muter terus, muter ke Maluku, Maluku Utara, ke Papua, ke Bali, ke Jawa Barat, telepon saja sulit,” tutur Presiden.
Lantaran kesibukan keduanya yang begitu padat, maka saat menghubungi Surya Paloh, sore sebelumnya, Presiden sekaligus mengajaknya untuk bersama-sama melihat proyek MRT hari ini.
“Bisa. Saya juga pengen lihat MRT seperti apa,” ungkap Presiden menirukan jawaban Surya Paloh saat menerima ajakan darinya.
Eh, jangan ge-er dulu. Presiden Jokowi kemudian menerima Agus Harimurti Yudhoyono di Istana Merdeka saat menghantarkan undangan Rapimnas Partai Demokrat di Sentul. Dalam acara di Sentul sendiri, Presiden Jokowi meminta Agus mendekat dan mendampinginya saat memukul gong pembukaan Rapimnas.
Tak hanya itu, pada pidato pun, Jokowi memuji habis penerus dinasti politik Susilo Bambang Yudhoyono itu. Seperti dikutip rilis resmi kepresidenan, Jokowi berujar, ia selalu butuh persiapan matang setiap diundang ke acara Partai Demokrat, terutama soal pakaian.
“Saya ingat saat saya hadir di Kongres PD keempat di Surabaya tahun 2015 saya menyampaikan kalau diundang ke PD siap-siapnya setengah hari. Terutama yang berkaitan dengan pakaian,” ujarnya.
Untuk urusan penampilan, Presiden Joko Widodo mengatakan ia masih jauh sekali jika dibandingkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Sampai sekarang saya masih merasa jauh sekali dalam hal berpakaian dengan Pak SBY,” ungkapnya.
Hal itu juga yang Presiden rasakan hari ini saat diundang ke acara Rapimnas Partai Demokrat 2018.
“Dari subuh saya siap-siap, pakai jas yang mana, pakai dasi yang mana. Karena saya harus nebak-nebak Pak SBY pakai baju yang mana,” lanjutnya.
Tidak hanya dengan SBY, Presiden juga merasakan hal yang sama dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung SBY.
“Dengan Pak SBY belum selesai, sekarang harus menebak dengan Mas Agus Harimurti Yudhoyono. Ini lebih sulit lagi. Sudah orangnya muda, ganteng, kalau berpakaian juga cling. Dengan saya lebih jauh lagi. Untuk itu kalau mau datang ke sini harus betul-betul rinci karena ada Pak SBY dan Mas AHY,” ungkapnya yang langsung disambut riuh tawa ribuan kader Partai Demokrat yang hadir.
Jadi, dari nama-nama di atas, siapa yang kira-kira dipilih Jokowi sebagai cawapresnya pada periode kedua?
Atau jangan-jangan bukan nama-nama itu, sehingga semuanya bakal baper alias kebawa perasaan?
Seperti ditayangkan di http://tz.ucweb.com/3_3ygmk