Liputan Dyah Salsabila dari turnamen sepak bola Piala AFF 2018 antara Indonesia vs Timor Leste sebagai tugas akhir mata kuliah Teknik Interview dan Reportase Universitas Multimedia Nusantara 2018/2019 sebenarnya punya kekuatan tersendiri.
Dyah punya gambar dalam stadion. Dengan berbagai keterbatasan di mana tak boleh membawa kamera berukuran besar, Dyah bisa merekam suasana di dalam, selain wawancara narasumber di luar. Sayang harusnya keunggulan ini dieksplorasi lebih panjang. Misalnya saat suporter ber-koor menyanyikan lagu ‘Indonesia Pusaka’.
Dyah berkisah, pada liputan kali ini ia menggunakan kamera jenis mirrorless keluaran Sony dengan tipe “alpha nex-5r” dengan lensa kit nya (16-55mm) , serta meminjam tripod merek Takara dan microphone merek Tekstar milik Andreas Rendy Irawan.
“Saya menggunakan konsep Live on Tape (LOT) yang berisikan live report, wawancara, dan gambar dari lingkungan sekitar (ambience) karena saya kurang berani menggunakan konsep vlog dan menurut saya lebih susah untuk berinteraksi di vlog karena tidak terbiasa, sehingga pasti akan terlihat kaku,” kenangnya.
Proses eksekusi
Dyah bercerita, ketika sedang wawancara, kami diperingatkan petugas keamanan agar tidak membawa kamera ke dalam stadion nanti. Setelah kami semua selesai wawancara, kami berpencar untuk mengambil footage suasana menunggu gate dibuka. Selanjutnya, kami menunggu antrean masuk gate, karena kami ingin mendapatkan gambar keramaian dan petugas keamanan yang sedang memeriksa penonton.
Setelah ada antrean dan supporter yang semakin banyak kami bergantian membuat live report, kali ini menggunakan tripod.
“Setelah selesai, Nissi, Tesa, dan saya menitipkan kamera dan botol minum kepada teman – teman lain yang tidak menonton agar tidak disita petugas. Selama pertandingan kami sempat beberapa kali mengambil footage dengan menggunakan handphone,” ungkapnya.