Travelling time! Saatnya kita jalan-jalan ke tempat yang tak biasa. Spot kali ini adalah Pulau Sebatik di Kalimantan Utara, salah satu titik terluar di batas Indonesia dan Malaysia.
Pulau Sebatik masuk wilayah Kabupaten Nunukan, Kaltara. Jaraknya pun tak sampai setengah jam berlayar dari Pulau Nunukan.
Yang unik, Pulau Sebatik terbagi ke dalam dua wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia. Sebagian wilayah milik Indonesia dan sebagian lagi milik Malaysia.
Satu hal unik di Sebatik yakni adanya batas negara yang sangat unik. Lazimnya, yang terpisah oleh batas negara adalah lautan, lembah, hingga hutan.
Namun, di Pulau Sebatik ada rumah warga yang sebagian milik Indonesia dan sebagian lagi milik Malaysia. Di dalam rumah, terdapat dua ikon berbeda dari kedua negara.
Yang satu dengan lambang negara Indonesia dan foto Presiden – Wapres Jokowi – JK, sementara di area ruang tengah ke belakang ada ‘Jalur Gemilang’ –lambang bendera Malaysia dan buku-buku khas negeri jiran itu.
Yang tentu fenomenal dari sebatik tentu ingatan saat Presiden Joko Widodo memanjat pos pantau di pulau ini.
Saat itu, 16 Desember 2014, Jokowi meninjau perbatasan indonesia-malaysia di Sebatik, Kalimantan Utara, termasuk memanjat menara intai marinir di pos tni Angkatan Laut, setinggi 30 meter.
Posko marinir itu tampak sangat sederhana. Dermaga dan menaranya terbuat dari kayu. empat bangunan rumah berwarna putih dan biru laut mengapit dermaga dan pos intai itu.
Aksi panjat menara Jokowi menunjukkan bahwa ia pemimpin yang tak hanya tahu beres dari laporan yang diterima, tapi ingin paham detail semua situasi di lapangan.