Check In: Oksibil, Ibu Kota Pegunungan Bintang yang Terpencil Tapi Simpan Potensi Tak Kecil

Pagi masih muda. Mumpung Papua belum berkabut, kami sudah bergegas menjejali Cessna 208B Grand Caravan milik maskapai Dimonim Air berkapasitas 12 tempat duduk itu. Dari Bandara Tanah Merah, ibu kota Kabupaten Boven Digoel, menuju Bandara Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.

Terbang di ketinggian hanya 7 ribu kaki, bermuatan maksimal 1200 kilogram dalam durasi perjalanan tak sampai sejam.

Kabupaten Pegunungan Bintang termasuk wilayah di Papua yang secara geografis memang tidak dimungkinkan dijangkau oleh moda lain selain transportasi udara.

Begitu mendarat di Bandara Oksibil, tak jauh dari sana kami disambut kawan-kawan, anggota Paskhas, Pasukan Khas alias prajurit elitnya TNI AU yang berjaga demi ketenangan iklim politik di Papua.

“Kami dari Batalyon Komando 462 Pekanbaru. Seminggu di sini diperbantukan amankan Papua,” kata Elip Kamto, salah seorang prajurit yang tidur di markas nan sederhana di sisi bandara.

Tak ada kendaraan operasional, kecuali patroli dengan berjalan kaki. “Kita tak boleh cengeng,” tegasnya.

Kalau malam, suhu udara di Pegunungan Bintang bisa mencapai 5 derajat Celcius, sementara saat siang hari rata-rata berkisar 17 derajat Celcius. Masih lebih dingin dari Lembang, Bandung Barat, tentu saja.

Hadirnya pesawat perintis mengangkut subsidi kargo sangat membantu warga Oksibil dan distrik-distrik lain di Pegubin, sapaan akrab Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Beras ukuran 25 kilogram yang semula harganya Rp 800 ribu rupiah kini bisa didapat dengan harga Rp 500 ribu. Begitu pun kebutuhan pokok lain seperti minyak, garam, gula, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, kopi, mie instan, sampai ikan sarden, sabun mandi, dan pampers,” papar Yohanes F Kayarmabin. Pria 30-an tahun ini sehari-hari menjabat sebagai Direktur Gudang Penyimpanan Kargo Bersubdisi di Bandara Oksibil.

Kabupaten berpenduduk hampir 90 ribu jiwa ini 90 persen wilayahnya terletak di dataran tinggi pegunungan dengan ketinggian antara 400 sampai dengan 4.000 meter di atas permukaan laut.

Pegubin menjadi salah satu kabupaten di Papua yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini. Kabupaten pemekaran dari Jayawijaya itu memiliki luas wilayah 14.655,36 km² yang terbagi menjadi 34 distrik -wilayah setingkat kecamatan- dengan Oksibil sebagai ibu kotanya.

“Di wilayah Pegunungan Bintang ini total ada 76 lapangan terbang, selain Bandara Oksibil yang ada di ibu kota kabupaten,” ungkap Plt. Kepala Bandar Udara Oksibil, Agus Hadi. Maka, jangan heran, di seluruh Provinsi Papua, terdapat lebih dari 200 bandara dan lapter (lapangan terbang)!

 

Subsidi Kargo Perintis membuat warga Pegunungan Bintang tersenyum cerah. Secerah kebangaan atas produk unggulan ‘Kopi Oksibil’ serta potensi besar eksplorasi tambang emas di kabupaten yang didiami oleh Suku Ngalum ini.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.