Messi, akhirnya.
Ia juara juga bersama Timnas. Final Copa America 2020 yang digelar pada 2021. Argentina 1, Brasil 0.
Selama ini, Lionel Andres Messi, bulan lalu berumur 34 tahun, selalu dituduh sebagai ‘pegawai negeri’ yang tak berguna bagi negaranya: Argentina.
Sejak membela timnas ‘Tango’ pada 2005, catat itu: 16 tahun silam, pencapaian terbaik Messi hanya runner-up di empat final turnamen besar. Copa America 2007 di Venezuela kalah 0-3 dari Brasil. Piala Dunia 2014 di Brasil kalah 0-1 dari Jerman. Copa America 2015 kalah adu penalti tuan rumah Chile.
Setahun kemudian, Copa America edisi seabad 2016 di Amerika Serikat kembali keok adu penalti dari Chile dengan kegagalan ‘Si Kutu alias La Pulga’ sebagai eksekutor pertama.
Nirgelar bersama tim ‘Albiceleste’ -bermakna putih biru langit- sangat kontras dengan pencapaian 34 gelar individu Messi selama 17 tahun bersama Barcelona.
Di usia kian senja, hanya ada dua kesempatan baginya: Copa America tahun ini dan Piala Dunia Qatar, akhir tahun depan.
“Kapanpun saya dipanggil ke tim, saya akan memberikan yang terbaik,” kata pemilik enam Ballon d’or itu.
“Kapan saja timnas menginginkan saya, maka saya akan datang.”
“Saya merasa baik dan bekerja keras. Saya bakal tetap bermain dan membantu tim meraih kemenangan seperti hari ini,” kata pria asal Rosario, kota terbesar di Provinsi Santa Fe, Argentina itu.
Pelatih timnas Argentina yang punya nama depan sama, Lionel Scaloni, membela sang megabintang.
“Pemain top bisa mencetak gol, memenangkan pertandingan. Tetapi untuk memenangkan kejuaraan, Anda membutuhkan lebih dari sekadar pemain terbaik di dunia,” kata coach berumur relatif muda itu, 43 tahun.
Mantan bek Lazio, West Ham dan Atalanta ini mengomentari sang kapten, salah satu pemain tertua di timnya yang bisa beradaptasi dengan generasi yunior di timnas.
“Leo telah menunjukkan bahwa dia baik-baik saja, nyaman, dengan generasi baru yang hampir tidak dia kenal. Dan sekarang dia adalah salah satu dari mereka, dia bergaul dengan semua orang. Kami telah berhasil membuat tim di mana dia bisa cocok,” kata Scaloni.
Lionel memang salah satu favorit bagi nama depan anak laki-laki di Amerika Latin. Diambil dari ‘Leonard’, artinya singa, dari kata ‘Lion’. Bisa juga berarti kreatif. Selalu diberkati. Memiliki jiwa pembimbing dan penyembuh.
Kali ini, sang singa tak menangis lagi. Tak seperti final-final lain saat berbaju sebagai ‘aparatur sipil negara’ dan selalu diejek dengan lagu ‘Don’t Cry For Me, Argentina…’
Ia tak mencetak gol di final Copa America 2020 yang berlangsung 11Juli 2021. Messi bahkan gagal mengkonversi ‘killing the game goal’ di menit ke-87 saat sudah berhadapan satu lawan satu dengan Ederson Moraes, kiper Brasil asal Manchester City.
Total lima gol dicetaknya di perhelatan Copa kali ini, termasuk satu eksekusi adu penalti di semifinal melawan Kolombia. Ada lagi lima assist dibuatnya sepanjang turnamen.
Rekor lain: gol tendangan bebas Messi pada partai pembuka melawan Chile yang berakhir 1-1 membuatnya melewati rekor 56 gol Cristiano Ronaldo sebagai pemain bola aktif paling banyak mencetak gol lewat ‘free kick’.
Messi pun melampaui rekor 38 gol Gabriel Batistuta untuk gol partai resmi terbanyak semasa membela timnas. Sementara itu, penampulannya melawan Paraguay di partai ketiga membuat Messi menyamai rekor 147 kali caps membela timnas yang semula dipegang Javier Mascherano.
Hebatnya, prestasi juara Messi diraih di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil, negara kompetitor abadi Argentina di dunia sepak bola.. Nama resmi kuil sepak bola berkapasitas 78 ribu penonton ini adalah Estádio Jornalista Mário Filho.
Di stadion ini, Pele mencetak gol ke-1000 pada 19 November 1969. Di sini juga, Pele pernah menunjukkan salah satu sihir terbaiknya dengan melewati seluruh pemain lawan dan mencetak gol. Kali ini, Brasil dapat kesempatan jadi tuan rumah pengganti setelah host awalnya, Argentina dan Kolombia, mundur akibat pandemi Covid-19. Penduduk Brasil sempat protes, karena Brasil selalu masuk lima besar negara dengan paparan Covid-19 dan korban jiwa tertinggi di dunia. But, the shows must go on. Copa digelar tanpa penonton dalam jumlah normal kapasitas stadion.
Apa hikmah dari kemenangan Argentina dan pecah telor gelar Messi bersama timnas?
“A lion doesn’t concern himself with the opinions of the sheep.” Seekor singa tak mempedulikan pendapat domba.
Itu salah satu quote terkenal Messi, mengutip Tywin Lannister dari serial tv Game of Thrones. Teruslah berjalan dan meraih kesuksesan dalam hidup. Seberapapun bully dan hinaan kejam menerpa Anda.
Jika konsisten, berbuat yang terbaik, niscaya ‘Mestakung’, semesta akan mendukung perjuangan mereka nan persisten.
Mari lanjutkan kehidupan. Petik semangat dari ‘Si Singa’. Telan kritikan dan cercaan, Buktikan masa depan ada di tangan mereka yang menolak menyerah.
Seperti ditayangkan di
https://kanalbola.id/lionel-messi-dan-gelar-juara-argentina-di-maracana/