Sebuah kisah moral dari misleading sebuah media online. Dan begitu ‘fast response’-nya mereka saat pihak narasumber mengeluh. Oh ya, narasumber yang tak pernah diwawancarai.
Hari ini mendapat pembelajaran dari kisah media online Kontan yang memasang judul berita ‘Kartu Prakerja Gelombang 23 Sudah Dibuka, Ini Cara Daftarnya’ dengan url https://nasional.kontan.co.id/news/kartu-prakerja-gelombang-23-sudah-dibuka-ini-cara-daftarnya.
Tentu saja berita ini membuat kaget. Karena sampai saat Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja belum mengumumkan rencana pembukaan Gelombang 23 atau gelombang pertama pada tahun 2022.
Mendapat info ini dari rekan sekantor, saya bergerak menghubungi beberapa nama jurnalis Kontan yang ada di phonebook. Baik level reporter, maupun ‘level dewa’. Syukurlah, tak sampai delapan jam -dari Kamis tengah malam hingga Jumat pagi- berita itu direvisi.
Judulnya kini jadi ‘Kartu Prakerja Gelombang 23 Bakal Dibuka, Ini Cara Buat Akunnya’. Dan sesuai ‘aturan’ media online, url nya memang tak boleh diubah. Tapi, setidaknya judul dan narasinya sudah diganti. Mungkin berita awal terjadi karena kurang pemahaman.
Ada perbedaan antara pembukaan pembuatan akun Kartu Prakerja dan pembukaan gelombang baru. Pembukaan pembuatan akun Kartu Prakerja berlangsung pada awal Januari 2022 sementara pembukaan gelombang baru memang belum berlangsung.
Satu lagi pengalaman krisis komunikasi dari hari ke hari!