Sangat penting bagi tim customer relations untuk dapat mendengarkan apa yang menjadi keluhan maupun aduan dari pelanggan terkait produk atau layanan yang disediakan perusahaan. Melalui upaya tersebut, perusahaan dapat memperoleh insight maupun feedback yang seringkali bermanfaat untuk mengembangkan produk dan layanan dengan lebih baik lagi.
Pernyataan itu disampaikan Senior Lead Customer Operations Tokopedia Yosie Syahfitra Abirama dalam Ngobrol Santai bertema “Konsumen Setia, Bisnis Terjaga” yang disiarkan langsung melalui Instagram @prakerja.go.id, Senin, 21 Maret 2022.
Digelar sebagai kolaborasi antara Tokopedia Academy dan GETI Incubator event ini menghadirkan tuga narasumber yakni yaitu Yosie Abirama, Head of Partnership and Government Relation LPK GETI Incubator Chrestianza Ulfia Kuswana dan salah seorang alumni Kartu Prakerja Angkatan 12 Rossy Komalasari.
Dimoderatori dengan Candini Candanila, acara berdurasi 90 menit tersebut mengangkat fokus terhadap pentingnya manajemen customer relations dalam mengembangkan bisnis, termasuk bisnis UMKM di marketplace.
Berbagai pertanyaan mengalir dari audiens terutama seputar cara menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, cara merespons komentar negatif dari pelanggan, keterampilan yang dibutuhkan seputar manajemen customer relations, serta bagaimana memulai karier di bidang customer relations.
Terkait cara merespons komentar negatif, Yosie menyampaikan, “Komentar negatif yang masuk seperti apa? Harus kita perhatikan tentunya karena bisa jadi memang ada kekurangan di produk kita”.
Chrestianza Ulfia Kuswana memaparkan bahwa LPK GeTI Incubator menyediakan berbagai kelas yang dapat dibeli oleh penerima manfaat Program Kartu Prakerja maupun masyarakat umum untuk mengembangkan keterampilan terkait customer relations, misalnya kelas customer service, digital marketing, customer service di era digital, self-grooming, hingga kelas untuk mengembangkan interpersonal skill.
“Selain itu, setelah menjalani pelatihan, peserta juga dapat bergabung di inkubator untuk mengasah skill yang telah diperoleh dari pelatihan agar dapat siap masuk ke dunia kerja,” jelasnya.
Sementara itu, Rossy Komalasari yang juga merupakan alumni Program Kartu Prakerja Gelombang 12 saat ini telah bekerja sebagai tim Customer Service di LPK GeTI Incubator.
Rossy menekankankan agar saldo pelatihan yang diterima oleh penerima manfaat Program Kartu Prakerja sebaiknya digunakan semaksimal mungkin untuk membeli pelatihan. Ia mengambil beberapa pelatihan, seperti pelatihan self-grooming dan digital marketing, hingga saldo Kartu Prakerja saya benar-benar habis.
“Untuk yang masih berusaha mendapatkan Program Kartu Prakerja juga jangan berkecil hati karena saya mencoba mulai dari Gelombang 6 dan baru diterima di Gelombang 12. Kuncinya adalah memastikan bahwa kita selalu up-to-date dengan seluruh informasi terbaru yang disampaikan oleh Program Kartu Prakerja,” urainya.
Salah satu pertanyaan yang menarik dari audiens yakni apakah mungkin untuk bergabung dalam tim customer relations apabila memiliki logat daerah yang kental ataupun cadel.
Yosie menjawab bahwa hal tersebut sangat mungkin untuk dilakukan karena dirinya sendiri juga merasakan hal yang sama.
“Logat daerah yang kental dapat diminimalisasi dengan berlatih pengucapan yang baik secara terus-menerus agar terbiasa,” pesannya.
Selain itu, Yosie juga menyampaikan bahwa dirinya kesulitan mengucapkan huruf “S” dan berlatih untuk memperbaiki pengucapan secara telaten dapat membantu dirinya agar dapat berbicara dengan lebih baik lagi.